SOLOPOS.COM - Kondisi Puskesmas Sukoharjo. (Dok)

Solopos.com, SUKOHARJO– Sebanyak 600 kasus batuk dan pilek terjadi di Puskesmas Sukoharjo dalam rentang tiga pekan September.

Hal tersebut disampaikan koordinator Tim Pencegah dan Pengendali Infeksi (PPI) Puskesmas Sukoharjo, Harundina Permatasari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebanyak 60% kunjungan pasien di Puskesmas Sukoharjo mengeluhkan batuk dan pilek,” kata Dina.

Tidak semua kunjungan pasien di Puskesmas Sukoharjo mengeluhkan batuk dan pilek, karena itu ia berharap bagi pasien dengan keluhan batuk dan pilek untuk memakai masker dengan benar, agar pasien lain tidak tertular.

“Kami menekankan memakai masker dengan benar, karena batuk pilek mudah ditularkan lewat mulut dan hidung,” lanjut Dina.

Ia menyayangkan bagi masyarakat menurunkan masker ketika batuk. Waktu pandemi jarang ada kasus batuk pilek, namun saat ini naik lagi.

“Batuk pilek pada September lebih tinggi daripada bulan-bulan lalu,” lanjut Dina.

Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Mahanani, menerangkan ada 10 besar penyakit infeksi, salah satunya penyakit infeksi oleh virus.

“Penyakit infeksi oleh virus seperti Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas [ISPA], batuk, pilek,” kata Kunari.

Kenaikan kasus batuk dan pilek disebabkan tingkat kunjungan masyarakat tinggi karena di perkotaan.

“Semua yang datang adalah rawat jalan, salah satunya penyakit infeksi, yang tidak membutuhkan rawat inap,” lanjut Kunari.

Dalam rangka pencegahan batuk dan pilek, Kunari menyampaikan miliki tim Upaya Kesehatan Masysrakat (UKM), yang miliki program menyampaikan edukasi, serta sosialisasi pada masyarakat, terkait pencegahan penyakit.

“Ada pokja yang menyampaikan sosialisasi pencegahan hingga kelurahan, mulai dari Ketua PKK Kecamatan, ketua PKK Kelurahan, Ibu-Ibu Kader yang dapat disampaikan pada masyarakat,” lanjut Kunari.

Isi dari sosialisasi Pencegahan Penyakit Infeksi (PPI) adalah apa penyakit tersebut, infeksi virus karena apa, pencegahan, dan sebagainya.

“Disampaikan banyak pencegahan mulai riwayat penyakit, hingga penata laksanaan, dan pencegahan,” lanjut Kunari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya