Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menkes Nafsiah Mboi saat itu tengah melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke pelayanan obstetrik neonatal emergency komprehensif (Ponek). “Alhamdulillah dapat hadiah dari Bu Menteri,” celetuk Eltra sesaat setelah menerima bingkisan dari Menkes.
Sekitar pukul 17.00 WIB, rombongan Menkes tiba di RSUD dr Moewardi. Rombongan Menkes didampingi jajaran direksi RSUD dr Moewardi langsung meninjau ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD). Sontak kedatangan Menkes membuat heboh rumah sakit. Penjagaan di mana-mana terlihat begitu ketat. Ruang IGD bahkan harus disterilkan. Tidak ada keluarga pasien yang diperbolehkan masuk di ruang IGD tersebut.
Menkes kemudian menijau pasien di IGD. Dilanjutkan peninjauan ke Ruang Observasi Anak dan Ponek. Menkes beberapa kali berpesan kepada pasien untuk segera mengikuti KB. “KB ya bu, habis ini. Jangan tambah dulu. Anaknya sudah banyak hlo,” pesan Menkes kepada salah satu pasien.
Dari ruang Ponek, Menkes kemudian melanjutkan peninjauan ke ruang hemodialisa atau ruang cuci darah serta ruang melati. Menkes mengatakan memberi dukungan penuh kepada RSUD dr Moewardi untuk mengejar akreditasi internasional. Menurutnya tidak mudah untuk mendapatkan akreditasi internasional. “Tidak hanya gedung, tapi service, manajemen, pelayanan semua dinilai,” katanya.
Sejauh ini, Menkes mengatakan belum ada rumah sakit negeri yang menerima kareditasi internasional. Menkes menargetkan pada tahun ini ada delapan rumah sakit negeri yang mampu mengantongi akreditasi internasional.
Dalam kesempatan itu, Menkes mengaku risau melihat banyaknya anak sakit parah, utamanya kanker darah dan ginjal. “Ini harus diteliti. Banyak sekali gagal ginjal. Saya minta ahli lakukan penilaian apa sebabnya. Maksudnya ini untuk melakukan pencegahan,” pintanya.