SOLOPOS.COM - Murid SMPN 1 Solo berkunjung ke Griya Solopos, Kamis (2/3/2017). (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Kunjungan media, Dishubkominfo dan murid SMPN 1 Solo berkunjung ke Griya Solopos.

Solopos.com, SOLO – Murid-murid SMP Negeri (SMPN) 1 Solo bersama beberapa guru dan petugas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo mengunjungi Griya Solopos Jl. Adisucipto 190 Solo, Kamis (2/3/2017).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kunjungan itu merupakan rangkaian kegiatan sosialisasi angkutan umum Batik Solo Trans (BST) yang dilaksanakan Dishubkominfo Solo dengan menggandeng murid-murid sekolah,

Ekspedisi Mudik 2024

Rombongan mendatangi Griya Solopos menggunakan angkutan umum BST, kurang lebih pukul 10.30 WIB. Mereka melakukan tur di kantor redaksi Harian Umum Solopos, Solopos.com, Solopos TV, dan radio Solopos FM. Murid-murid mendapatkan demonstrasi mengenai dunia kerja jurnalistik.

Ditemui Solopos.com di sela-sela kunjungannya, Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Transportasi Dishubkominfo, Yulianto, mengungkapkan sosialisasi BST dilakukan dalam rangka menciptakan grand design BST yang terintegrasi dan terpadu.

Yulianto mengatakan BST sekarang ini memiliki 15 koridor. Ia menambahkan koridor satu sampai tujuh diisi bus-bus BST, untuk koridor selanjutnya diisi minibus feeder mirip angkutan kota (angkot). Minibus feeder ini dilengkapi air conditioner (AC) seperti halnya BST.

Murid SMPN 1 Solo berkunjung ke Griya Solopos, Kamis (2/3/2017). (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Murid SMPN 1 Solo berkunjung ke Griya Solopos, Kamis (2/3/2017). (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Terkait murid-murid SMP yang diajak Dishubkominfo, Yulianto menegaskan hal itu sebagai edukasi agar murid-murid sekolah yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) bisa beralih ke moda transportasi umum.

“Program kami sosialisasi ke sekolah-sekolah ini selain untuk menciptakan MOU dengan pihak terkait, kami mau menegaskan anak-anak yang belum memiliki SIM sebaiknya berganti ke moda angkutan umum,” kata Yulianto.

Dengan 15 koridor yang ada, BST mencakup hampir seluruh lokasi di Kota Solo. Hal itu diharapkan bisa membuat murid-murid lebih mudah untuk pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum. “Jadi dari grand design ini BST kan mencakup dari barat ke timur, utara ke selatan, jadi harapannya mereka [murid-murid] bisa beralih moda,” tambah Yulianto.

Selain menunggu pengaplikasian mobil feeder BST secara menyeluruh, awal Maret 2017 BST juga diintegrasikan dengan aplikasi online Moovit. Masyarakat bisa memantau jadwal bus tiba, lokasi bus, dan estimasi kedatangan bisa dipantau secara realtime via aplikasi itu.

“Sementara yang sudah terintegrasi Koridor 2, sudah kami uji coba di Koridor 2 untuk 16 bus,” tutup Yulianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya