SOLOPOS.COM - ilustrasi mal atau pusat perbelanjaan (freepik)

Solopos.com, JOGJA — Kunjungan mal mulai membaik, setelah hampir dua tahun tahun terdampak pandemi Covid-19. Meski begitu, kondisi saat ini masih jauh dari kondisi saat normal sebelum pandemi.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY, Surya Ananta mengatakan harus dibedakan antara peningkatan kunjungan orang ke mal di masa pandemi dan sebelum pandemi. “Pengunjung mal lebih ramai di masa pandemi, iya ada momen tertentu. Namun, tidak setiap saat terjadi. Namun, kenaikan dibandingkan sebelum pandemi belum normal,” ucap Ananta, Jumat (14/1/2022) seperti dilansir Harian Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ananta mengungkapkan setelah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM level 4 selesai, memang secara perlahan menunjukan perbaikan kunjungan. “Kemudian Natal dan Tahun Baru kemarin ramai, namun sekali lagi kalau dibandingkan Nataru sebelum pandemi masih jauh,” ujarnya.

Ananta mengatakan saat momen PPKM Darurat dan PPKM Level 4, dan mal terpaksa harus ditutup, merupakan titik terberat bagi mal. Pasalnya tidak ada income sama sekali, sementara biaya operasional terus berjalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Proyek Bendungan Senilai Rp1,4 triliun di NTB

“Jujur 2021 secara makro rangking pencapaian secara ekonomi di bawah 2020 di Mal. 2020 walaupun sudah pademi, tetapi tidak pernah tutup Mal. Tutup meski sekitar tiga Minggu itu, dampaknya berbulan-bulan, recovery berat sekali,” ucapnya.

Tahun ini menjadi harapan Mal untuk dapat kembali bangkit kembali. Ananta juga mengharapkan kesehatan dapat terus terjaga, munculnya varian Omicron, diharapkan tidak berdampak banyak pada kesehatan masyarakat.

“Kesehatan tetap nomor satu, harus dijaga. Sehingga tidak menghantam dunia perekonomian juga. Kalau ada himbauan jangan ke luar negeri dulu harus diikuti, justru spending bisa dimaksimalkan di dalam negeri,” ujar Ananta.

Ananta juga mengatakan dari pihak mal sendiri, komitmen untuk terus menjaga prokes dengan ketat. Berbagai fasilitas untuk menunjang prokes disediakan. Ia menghimbau kepada semua calon pengunjung juga untuk bisa patuh terhadap prokes, agar semua aman dan nyaman berkunjung ke mal.

Baca Juga: Seperti Ghozali, Ridwan Kamil Jual Lukisan Seniman Bandung Lewat NFT

Ananta menambahkan jika berbicara secara makro di Mal, kondisinya beragam. Namun, menurut Ananta secara umum pengunjung mal yang datang tetap membelanjakan uangnya.

“Segmentasi mall yang di masyarakat menengah atas kan kondisinya sudah cenderung stabil. Artinya perilaku konsumen tidak ada perubahan drastis di pandemi ini. Jadi ya jalan, nongkrong, meningkmati hiburan, belanja tetap,” ucap Ananta.

Alhasil, dengan kunjungan customer tersebut, tenant juga mulai menerima dampak positif. Dia juga mengatakan untuk mal yang ada tenant brand premium, justru mengalami peningkatan, karena orang yang biasa berbelanja ke luar negeri, jadi membelanjakan uangnya di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya