SOLOPOS.COM - Ilustrasi kerja di rumah. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Kasus infeksi virus corona yang menjadi pandemi di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Hal ini terjadi akibat berbagai sebab, salah satunya masyarakat yang kurang patuh terhadap pembatasan fisik (physical distancing).

Dalam dua pekan terakhir diketahui banyaknya pemudik yang kembali ke kampung halaman. Meski Presiden Jokowi tidak melarang, gelombang pemudik ini dikhawatirkan meningkatkan kasus pandemi corona di berbagai daerah di Indonesia.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Oleh sebab itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat mengurangi mobilitas. Termasuk bepergian ke luar kota atau mudik ke kampung halaman.

KLB Corona Solo Belum Dicabut, Rudy Imbau Warga Pakai Masker Saat Keluar Rumah

Ekspedisi Mudik 2024

Menahan diri untuk tidak mudik diyakini menjadi kunci sukses memutus rantai persebaran pandemi corona di Indonesia.

“Ini jadi perhatian kita bersama. Jadikan titik pangkal penceghan penyakit Covid-19. Tetap tinggal di rumah adalah jawaban yang terbaik. Tidak melakukan perjalanan ke manapun. Bukan hanya masalah pulang ke kampung, tetapi juga melakukan perjalanan ke keluarga lain atau ke tempat lain memiliki risiko besar untuk terjadinya penularan,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (4/4/2020).

Adanya perpindahan masyakarat terutama dari kota zona merah pandemi corona Indonesia ke kampung halaman dikhawatirkan justru bakal memperparah situasi penularan. Apalagi orang tanpa gejala (OTG) berpotensi tinggi menularkan dan membuat klaster baru.

Ditinggal Salat Magrib, Motor Warga Sukoharjo Digondol Maling di Parkiran Musala Ceper Klaten

Kasus Corona Indonesia Naik Terus

Sejauh ini, naiknya angka kasus positif Covid-19 diyakini karena masih ada masyarakat yang nekat keluar rumah. Serta tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Oleh sebab itu, tetap tinggal di rumah menjadi sebuah keyakinan terhindar dari penularan dan mengakhiri pandemi corona.

Selain itu masyarakat diminta menjaga kebersihan dan kesehatan dengan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, serta tidak menyentuh bagian wajah.

“Mari yakini tetap di rumah adalah solusi terbaik untuk menghindarkan diri dari penyakit ini,” imbuh Yuri.

Stop Pakai Bilik Disinfeksi! Berbahaya & Tidak Dianjurkan Kemenkes

Dari data yang dimiliki Gugus Tugas, Yuri meyakini masih ada pelunaran akibat pergerakan massa dari kota besar. Hingga Sabtu, kasus positif corona Indonesia menjadi 2.092 kasus atau naik 106 kasus dari hari Jumat yang menyentuh angka 1.986 orang.

Di sisi lain, angka pasien yang sembuh bertambah 16 kasus menjadi 150 orang, sementara yang meninggal bertambah 10 kasus menjadi 191 orang. Sebelumnya pada Jumat (3/4/2020), tercatat 1.986 kasus positif Covid-19, 181 orang meninggal dan 134 orang dinyatakan sembuh.

Jika tidak ada perubahan dalam kehidupan masyarakat, maka pandemi corona di Indonesia sulit dihentikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya