Kulonprogo kekurangan bibit bawang merah

KULONPROGO—Sejumlah wilayah di Kulonprogo mengalami kekurangan bibit tanaman bawang merah. Dari sekitar 40 hektare lahan pertanian di Desa Cerme, Kecamatan Panjatan, 10 hektare di antaranya ditanami bibit bawang merah.  Sampai saat ini, baru sepertiga bibit bawang merah yang dihasilkan di wilayah tersebut dari total 10 ton bibit yang dibutuhkan.

Ketua Kelompok Tani Tanimaju, Desa Cerme, Kecamatan Panjatan, Suprono mengatakan, sampai saat ini Kulonprogo masih kekurangan pasokan bibit bawang merah. Untuk wilayah pertanian di Cerme saja, bibit bawang yang dibutuhkan petani sekitar 10 ton. Luas pertanian bawang merah di Cerme, jelas Suprono, sekitar 40 hektare. Setiap 250 meter lahan pertanian itu membutuhkan sekitar 10-15 kg bibit.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Dijelaskannya, sampai saat ini, bibit bawang merah yang berhasil dimasukkan ke gudang penyimpanan baru sepertiga dari kebutuahan total sekitar 10 ton bibit. Artinya, dua pertiga kebutuhan bibit komoditas tersebut masih belum terpenuhi.

“Untungnya, saat ini kami sudah bisa memenuhi kebutuhan bibit sendiri. Sebab, di Kulonprogo masih kekurangan bibit bawang merah. Beberapa kelompok tani di luar Cerme bahkan harus membeli bibit dari luar Kulonprogo,” ungkapnya saat ditemui di kantor gudang penyimpanan bibit Kelompok Tani Tanimaju, Cerme, Selasa (27/9).

Meski begitu, pihaknya tetap berupaya memenuhi target kebutuhan bibit tanaman bawang merah tersebut bisa terpenuhi sebelum musim tanam dilakukan, Januari tahun depan. “Memang kami pernah membeli bibit bawang dari Bantul. Tapi, karena struktur tanahnya berbeda, hasilnya mengecewakan,” ujar dia.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)