SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan pertanian yang beralih fungsi. (Dok. Solopos.com/JIBI/ Bisnis.com)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian Kulonprogo berusaha mengganti lahan produktif yang tergeser fungsinya menjadi industri, permukiman dan kawasan perdagangan dengan mencetak sawah baru di Pengasih, Sentolo dan Nanggulan.

“Potensi cetak sawah baru masih sangat besar di Kulonprogo dan kami masih menginventarisasi mana saja yang potensial digarap,” ujar Sekretaris Dinas Pertanian Aris Nugroho, baru-baru ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aris mengatakan pencanangan program cetak sawah baru ini merupakan salah satu upaya  mengimbangi produksi tanaman pangan dengan tergerusnya lahan pertanian oleh adanya alih fungsi lahan. Tidak hanya karena adanya megaproyek, tetapi ancaman yang cukup besar adalah beralihnya fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi kawasan permukiman atau perdagangan.

“Masyarakat mulai mandiri, artinya banyak pemilik lahan atau tanah yang lebih memanfaatkan lahannya dibangun rumah atau ruko. Makanya alih fungsi lahan ini harus diimbangi dengan cetak sawah,” jelas Aris.

Aris mengaku tak dapat memastikan berapa luas lahan pertanian yang tergerus akibat adanya alih fungsi lahan. Begitu pula lahan pertanian yang digunakan sebagai salah satu kawasan megaproyek pembangunan bandar udara maupun pelabuhan.

Namun, ada tiga kecamatan yang dibidik untuk program cetak sawah ini, yakni Pengasih, Sentolo dan Nanggulan. “Potensinya untuk Pengasih ada 30 hektare, sedangkan daerah lain baru dalam pendataan,” jelas Aris.

Kabid Tanaman Pangan Distan Kulonprogo Tri Hidayatun menambahkan program cetak sawah ini didanai dari APBD dan Kementerian Pertanian. Saat ini lahan yang sudah tergarap ada di Dusun Paingan, Pengasih seluas tujuh hektare. Pada 2015 perluasan lahan pertanian baru akan digarap lagi seluas lima hektare.

Tri memaparkan saat ini luas lahan pertanian di Kulonprogo saat ini tercatat kurang lebih 10.092 hektare. Angka sementara hasil produksi padi mencapai 114.702 ton per tahun dengan tingkat produktivitasnya mencapai 62,33 kuintal per hektare.

“Karena belum tahu luas panennya, diharapkan dengan adanya cetak sawah ini, target produktivitasnya bisa mencapai 66,25 kuintal per hektare,” tandas Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya