SOLOPOS.COM - Perairan Waduk Gajah Mungkur yang kaya dengan ikan menjadi sumber pasokan para penjual makanan khas di sekitar waduk itu, seperti misalnya aneka ikan goreng. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Kuliner Wonogiri para pemilik warung makan ikan meraih keuntungan besar saat Ramadan dan Lebaran.

Solopos.com. WONOGIRI—Rumah makan spesial menu ikan di dekat kawasan wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri mulai mempersiapkan persediaan ikan dalam jumlah banyak untuk memenuhi permintaan yang tinggi menjelang dan setelah Lebaran. Persediaan ikan di salah satu rumah makan bahkan mencapai 15 ton.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemilik Rumah Makan Pak Glinding, Glinding, saat ditemui solopos.com di rumahnya dekat WGM, Jumat (17/6/2016), menyampaikan biasanya pesanan menu ikan meningkat tajam pada sepekan menjelang Lebaran dan sepekan setelah Lebaran. Pada masa menjelang Lebaran konsumen selalu membanjiri rumah makan saat berbuka puasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam satu jam Rumah Makan Pak Glinding bisa menghabiskan lebih dari 50 kg ikan nila dan ikan lainnya seperti patin atau jambal. Pada hari biasa di luar Ramadan jumlah itu dihabiskan selama warung buka dari pagi hingga malam. Permintaan biasanya meningkat lebih tinggi Lebaran I, II dan hari-hari berikutnya hingga H+7 Lebaran. Kebanyakan konsumen di Rumah Makan Pak Glinding adalah pengunjung Wisata WGM dan perantau yang sedang di Wonogiri.

“Pada 2014 lalu saya menyiapkan 15 ton untuk memenuhi permintaan sepekan sebelum Lebaran dan sepekan setelah Lebaran saja kurang. Lalu pada 2015 saya siapkan ikan dalam jumlah yang sama. Tapi tak tahu kenapa permintaan waktu itu tak sebanyak tahun sebelumnya. Kelihatannya tahun ini permintaan akan tinggi lagi. Minat orang menyantap menu ikan kalau saya lihat tinggi lagi. Kalau saya siapkan 15 ton saya yakin habis,” ucap Glinding. Hanya dia tak bersedia menyampaikan omzet selama dua pekan itu.

Jika prediksi itu benar, dia akan membuka Rumah Makan Pak Glinding II yang berada di dekat Rumah Makan Pak Glinding utama. Sebab, saat konsumen banyak rumah makan utama yang luasanya 2.500 meter persegi tak dapat menampung. Sehingga rumah makan II seluas 2.700 meter persegi harus dibuka untuk memberi kenyamanan konsumen.

“Kalau sekarang ini permintaan untuk berbuka puasa masih biasa, paling 20-an kg atau 30-an kg/hari. Makin menjelang Lebaran biasanya permintaan makin tinggi,” imbuh lelaki berusia 60-an tahun itu.

Karyawan Rumah Makan Moro Seneng Tenan, Yati, mengatakan permintaan menu ikan untuk buka puasa lebih tinggi dari pada hari biasa di luar Ramadan. Pada hari biasa selama rumah makan buka bisa menghabiskan 15 kg-20kg ikan. Pada Ramadan ini bisa menghabiskan 30 kg-40 kg hanya dalam waktu satu jam. Permintaan meningkat saat Lebaran. Rumah Makan Moro Seneng bisa menghabiskan 2 kuintal-3 kuintal saat Lebaran hari pertama dan kedua.

“Kami akan menyiapkan persediaan ikan sehari sebelum Lebaran,” ulas Yati.
Rumah Makan Moro Seneng Tenan menawarkan 30 menu yang kebanyakan menu ikan. Menu itu seperti ikan nila bakar dan goreng dengan harga Rp40.000/kg atau Rp18.000/porsi, gurameh goreng seharga Rp8.000/ons, nila asam manis Rp20.000/porsi, dan lain-lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya