SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang komoditas Khas Sekaten (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO — Perayaan Sekaten yang digelar setiap bulan Maulud, selalu menarik perhatian orang. Segala macam hiburan permainan untuk anak-anak dan orang dewasa disajikan pada perayaan yang digelar di Alun-alun Utara, Keraton Solo itu.

Selain aneka hiburan, di arena Sekaten juga ditawarkan berbagai jajanan dan makanan khas. Berbagai makanan yang tidak setiap hari kita jumpai, justru bisa dijumpai di arena pasar malam itu. Harganya relatif tak mahal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu makanan khas saat Sekaten adalah jenang alot. Jenang dengan rasa manis ini biasanya dijajakan di tepian jalan sekitar alun-alun. Namun Anda tidak perlu bersusah payah mengelilingi alun-alun untuk mendapatkan jenang ini, cukup berjalan menuju halaman depan Masjid Agung Solo pun bisa menemuinya. Di halaman masjid itu ada puluhan pedagang jenang alot yang menggelar dagangan di meja yang dinaungi tenda.

Jenang yang manis dan legit ini bisa Anda bawa pulang dengan harga yang tidak begitu menguras kantong. Jenang Alot memang agak unik, sebab warna keseluruhan tidak cokelat. Ada guratan-guratan putih yang terselip pada jenang. Guratan putih itu adalah kelapa muda ataupun siwalan yang dimasak bersama dengan tepung bahan jenang.

“Jenangnya memang alot, tapi ketika digigit ada sensasi kemrenyes kelapa muda,” ujar Hudlori, salah satu pengunjung Sekaten yang datang dari Salatiga, Rabu (8/1/2014).

Sepotong jenang sebesar telapak tangan orang dewasa dihargai Rp2.000. Sebelum membeli, para penjual biasanya akan mempersilakan pembeli untuk mengicipi. Bila Anda membeli jenang dengan jumlah yang cukup banyak, jangan sungkan untuk meminta tambahan beberapa potong jenang. Para penjual jenang dengan senang hati akan memberikan bonus.

Jajanan lainnya yang banyak dijajakan di Sekaten adalah geplak. Makanan warna-warni yang terbuat dari parutan kepala muda ini bisa Anda jumpai di tepi jalan bagian dalam alun-alun saat Sekaten. Rasanya yang manis dengan dihiasai berbagai macam warna, membuat anak-anak tertarik untuk menikmati jajanan ini. Satu kilogram geplak dihargai Rp32.000.

Ada juga wajik kletik yang terbuat dari campuran parutan kelapa dengan beras ketan. Wajik yang kering dan dibungkus dengan kertas minyak transparan ini bisa tahan disimpan hingga dua pekan. “Bisa disimpan di toples, tapi jangan terlalu ditutup rapat, karena bisa pengap dan bau,” ujar Kocing, salah satu pedagang oleh-oleh di sisi timur alun-alun.

Jajanan lainnya adalah manisan buah dengan berbagai rasa. Manisan ini ada empat macam warna yang mewakili setiap buah, yaitu hijau melon, merah stroberi, hitam anggur dan kuning durian. Jajanan tradisional lainnya adalah permen tape. Permen berbentuk lonjong dengan rasa manis ini juga bisa Anda bawa pulang untuk oleh-oleh. Menikmati permen tape ini tidak harus seperti permen buatan pabrik yang harus diemut, tapi permen ini bisa langsung digigit setelah Anda membuka bungkusnya.

Para pengunjung bisa membeli jajanan tersebut secara oplosan. Artinya, dalam satu wadah plastik ukuran sekilo, bisa Anda isi dengan geplak, wajik kletik, manisan buah dan permen tape. Meski berbeda jenis, tapi karena harga per kilogram sama, pengunjung bisa membeli semua jajanan itu dengan dicampur.

Bila masih tak puas dengan aneka jajanan, Anda bisa memanjakan lidah dengan membeli makanan kuno lainnya yang tak kalah nikmat, yakni cabuk rambak. Ada puluhan pedagang yang menggelar dagangan cabuk rambak di pelataran depan Masjid Agung. Seporsi cabuk rambak Rp3.000. Cukup murah, bukan? Para pedagang cabuk rambak ini biasanya juga menjajakan sega liwet khas Solo secara lesehan.

Sedangkan untuk minuman, pilihan yang tepat untuk menemani jalan-jalan di Sekaten adalah wedang rondhe. Wedang hangat rasa jahe ini juga dijajakan bersanding dengan para pedagang cabuk rambak di pelaratan masjid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya