SOLOPOS.COM - Ketela Tabur Madu (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Ketela dan singkong kini bukan lagi dihidangkan dalam bentuk keripik, getuk, klenyem, jongkong dan aneka jenis makanan tradisional lain. Kedua umbi-umbian tersebut bisa saja tampil tak biasa, menjadi makanan dan minuman yang cantik dan nyentrik.

Salah satu sajian menarik dari olahan singkong adalah singkong kompeni dari Omah Sinten Heritage Hotel & Resto. Menu desert ini berupa singkong parut yang dipadukan dengan ketela ungu. Ketela ungu yang telah direbus lalu dibungkus dengan parutan singkong yang lembut, lalu digulung dengan daun pisang. Ketika diiris serong, gradasi ungu tampak mencolok dengan singkong rebus warna kuning tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Singkong kompeni yang lembut ini rupanya sangat cocok ketika dinikmati dengan siraman santan kental yang gurih. Anda juga bisa merasakan uniknya rasa singkong rebus yang diolesi dengan saus karamel maupun saus buah stroberi. Sebagai pemungkas, Anda bisa menggigit buah cherry merah yang manis. Benar-benar perpaduan rasa yang
komplet. Selain singkong kompeni, resto yang berada di seberang Pura Mangkunegaran, ini juga menyajikan Wedang Omah Sinten. Wedang yang paling digemari oleh para pengunjung Omah Sinten, ini adalah racikan bahan dari rebusan batang serai dan daun mint.

Sebelum meminum wedang ini, terlebih dahulu tape yang ditaruh di dasar wedang harus diaduk terlebih dahulu dengan batang serai. Begitu tape diaduk, wedang pun berubah menjadi kental dan tak bening lagi. Wedang ini memang sengaja tidak diberi pemanis gula. Sebagai penggantinya, rasa manis itu didapat dari hasil fermentasi tape singkong. Bila rasanya kurang manis, Anda bisa meminta tambahan gula merah atau gula pasir.

Ketika diminum, wedang ini memang dominan rasa tape dengan sedikit rasa semriwing daun mint. Namun aroma yang muncul justru bukan tape, melainkan harumnya batang serai yang telah direbus. “Wedang ini sangat nikmat ketika disruput dalam kondisi hangat. Selain bisa menghangatkan tubuh, wedang ini juga berkhasiat untuk kesehatan, karena termasuk minuman herbal,” ujar Owner Representative Omah Sinten Heritage Hotel & Resto, Lea Meliana, didampingi peracik menu di Omah Sinten, Nugroho, Rabu (15/1/2014).

Cheesy Cassava (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Cheesy Cassava (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Beda lagi dengan menu yang disajikan di kedai Crazy Coconuts. Salah satu kudapan andalan di kedai ini adalah cheesy cassava. Kudapan ini berupa singkong rebus yang diberi topping parutan keju dan irisan buah strobery. Sebagai garnish, di sekeliling singkong diberi saus.

Singkong yang sengaja tidak direbus hingga matang, ternyata menciptakan sensasi kemrenyes ketika digigit. Singkong tersebut menjadi paduan klop ketika dipertemukan dengan segarnya buah strobery dan cherry. “Rasa gurih, manis dan segar jadi satu karena singkong bisa menyatu karena memakai padu padan bahan lain,” terang Irwan Aprianto, pemilik kedai Crazy Coconuts di Jl. Dr. Sutomo No. 12, Kalitan.

Sajian ketela yang tak kalah menarik juga ditawarkan di Rumah Teh Ndoro Donker di Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar. Kedai teh ini antara lain menyajikan dua menu spesial, yakni keju timus bungkus dan ketela tabur madu. Keju timus bungkus berupa ketela yang telah direbus dan dihaluskan, lalu digunakan untuk membungkus satu batang keju seukuran jari telunjuk orang dewasa. Setelah dibentuk menyerupai kapsul, lalu digoreng dengan balutan tepung panir. Begitu matang, timus yang termasuk makanan tradisional itu kemudian dihiasi dengan saus putih mayones.

Sedangkan ketela tabur madu berupa umbi kuning yang dipotong-potong dadu kemudian ditaburi madu dan biji wijen. Ketela yang masih hangat sangat cocok dicocol dengan manisnya madu. Menu ini sangat cocok sebagai pengusir udara dingin pegunungan, apalagi bila dipadukan dengan minuman teh yang disediakan di kedai yang berada di sekeliling perkebunan teh ini.

“Ketela Tabur Madu sangat cocok sebagai makanan pendahulu sebelum mulai makan makanan berat. Terlebih lagi manisnya bukan dari gula, tapi madu,” ujar salah satu pengunjung Ndoro Donker, Khairisa, beberapa hari yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya