SOLOPOS.COM - Quesadilla (beefy). (Mariyana Ricky P.D/JIBI/Solopos)

Kuliner Solo menyajikan makanan dengan sensasi Timur Tengah.

Solopos.com, SOLO – Lantunan musik dan irama padang pasir menyambut kedatangan Solopos.com saat berkunjung ke Marakez Cafe & Resto, Jumat (12/2/2016). Ketika kaki melangkah memasuki ruangan resto, lantai keramik khas Maroko makin mengesankan suasana ala Timur Tengah. Sesaat memandang sekeliling, dekorasi dengan huruf arab seakan membawa atmosfer berbeda ke dalam ruangan. Terlebih saat menilik ruangan lesehan khas Arab atau yang dikenal bernama jalsah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kafe yang beralamat di Jl. Untung Suropati No76 Solo itu memiliki tagline, a perfect blend of middle eastern and western cuisine. Sehingga menu makanan yang tersedia adalah perpaduan kuliner Timur Tengah dan barat. Pemilik Marakez Resto & Kafe, Husni Ali Baradja, mengatakan, sajian makanan ala Timur Tengah di Marakez telah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Sehingga, rasanya tak terlalu kental dengan bumbu dan rempah ala Arab.

“Awalnya saya menyuguhkan makanan bercitarasa asli Timur Tengah, namun beberapa pelanggan menyebut bumbunya terlalu strong. Sesudah itu saya sesuaikan beberapa kali hingga pas di lidah orang Indonesia,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat.

Husni mengurai kafe yang telah berumur dua tahun ini semakin berani menyajikan atmosfer khas Timur Tengah. Pasalnya, di Kota Bengawan tak banyak kafe yang mengangkat konsep serupa.

“Saat kali pertama buka, desain interior resto masih sangat sederhana. Dekorasi dan hiasannya semakin hari kian bertambah. Misalnya hiasan quotes Alquran yang dibuat vector art, sampai plat nomor arabic,” tuturnya. Di kafe ini, pengunjung dapat memilih beberapa set kursi sesuai mood dan kapasitas. Pengunjung dapat duduk di area kebun, dining room biasa atau di ruang VIP.

Area kebun menawarkan sensasi bersantap di antara pepohonan dan rimbun dedaunan. Payung besar menjadi peneduh agar tak terkena sinar matahari langsung. Ada pula ruang VIP dan meeting room bagi pengunjung berjumlah besar.

“Ruang VIP ini ber-AC dan mengusung konsep jalsah atau lesehan khas Arab. Sedangkan meeting room, ruangannya lebih besar dengan fasilitas kamar mandi di dalamnya,” kata Husni.

Saat malam hari, area kebun bakal berubah menjadi lebih eksotis. Lampu warna-warni menjadi penghias sehingga menarik untuk dijadikan background selfie. Tapi kalaupun enggak bisa berfoto di area kebun karena hujan tiba, deretan penghias dalam ruangan tak kalah menarik untuk menjadi latar berfoto.

Berbicara mengenai menu makanan, Solopos.com sempat menjajal menu terbaru bernama hareesah porridge atau bubur hareesah. Bubur ini terbuat dari gandum utuh dengan daging kambing pilihan dan havermut yang dimasak menggunakan bumbu rempah spesial Arab. Cara menyantapnya agar lebih nikmat, cocol sedikit dengan gula putih halus. Sedangkan untuk minuman, Solopos.com mencicip sunset in kashmir, yakni tiramisu yang dicampur bersama cokelat.

Harga keduanya cukup terjangkau. Seporsi hareesah porridge senilai Rp30.000 dan sunset in kashmir hanya Rp20.000. “Menu makanan andalan kami adalah olahan kambing. Misalnya mugalgal lahm, kambing bakar, nasi mandhi lahm, dan lain sebagainya. Rentang harga main course antara Rp17.000 – Rp120.000. Sedangkan untuk minuman, kami punya aneka varian racikan barista yang diberi nama khas Timur Tengah. Harganya antara Rp12.000 – Rp25.000,” ucap Husni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya