SOLOPOS.COM - Proses produksi tahu bakso Tasuba di kawasan Candi Gebang, Depok, Sleman. (ist)

Kuliner Sleman diperkaya dengan keberadaan tasuba.

Harianjogja.com, SLEMAN—Makan tahu bakso sudah biasa. Bagaimana kalau tahu bakso dicampur dengan susu? Rasanya mungkin tidak terbayang. Oleh-oleh khas Sleman ini, patut dicoba.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Panganan tahu bakso cukup lama digemari masyarakat. Perpaduan antara protein hewani dan nabati ini, selain lezat, tentu saja juga menyehatkan. Terlepas dari itu, kini muncul inovasi dari panganan ini, yakni Tasuba. Panganan ini merupakan perpaduan antara tahu, susu, bakso.

“Unsur susu dalam penganan ini menjadi pembeda, sekaligus hasil kreativitas untuk menjadikan cemilan yang makin sehat bagi penikmatnya,” ujar pemilik Tasuba, Triskha Nur Afiani, Minggu (5/7/2015).

Triskha bercerita, awalnya dia membuka usaha ini untuk melayani permintaan pasar akan produk tahu bakso yang cukup besar. Inovasi pun dilakukan agar berbeda dengan produk di pasaran dan memiliki keunggulan. Karena itulah, dia kemudian menambahkan unsur susu di dalamnya.

“Kelebihan Tasuba pada rasanya yang lebih enak, tahunya lebih padat lebih berbumbu dan lebih gurih. Selain itu, isiannya juga lebih banyak serta dijamin sehat karena proses produksinya pun bersih dan higienis. Tahunya terasa lembut karena dibuat dari kedelai pilihan dan diproses bersama susu sapi murni,” ujarnya.

Sekilas, penampilan Tasuba tidak berbeda dengan tahu bakso pada umumnya. Saat dimakan, unsur susu di dalam Tasuba, menjadikan produk ini makin lezat dan sehat. Pengolahan atau pembuatan tahu yang dipadu dengan susu sapi murni yang masih segar inilah yang membuat Tasuba terasa lembut dan tentu saja bergizi.

“Daging sapi untuk baksonya pun yang terpilih. Diolah secara sehat, bersih, dan berbahan halal. Kami juga memakai susu sapi murni untuk produk Tasuba, dengan begitu kami berani menjamin kualitasnya,” ujar Triskha.

Demi menjamin kualitas produk, Triskha dengan bantuan sejumlah karyawan memproduksi sendiri tahu maupun isian Tasuba ini. Semua bahan dibuat menggunakan mesin khusus pembuat tahu bakso. Proses produksi dilakukan di kawasan Candi Gebang, Depok, Sleman. Sedangkan tokonya berada di Jalan Laksda Adisucipto Km. 7,6 Jogja.

“Untuk menjamin kualitas Tasuba tidak berubah selama pengiriman ke kota-kota yang jauh, kami mengemasnya dalam plastik khusus dan di vaccuum. Kami menggunakan kemasan dos cantik yang berisi 10 biji Tasuba,” terangnya.

Dia mengatakan, produk Tasuba saat ini juga melayani pesanan ke luar daerah, di seluruh Indonesia. Pengirimannya tentu menggunakan jasa pengiriman cepat. Selain itu, sejumlah reseller juga telah bergabung untuk memasarkan produk ini secara lebih luas.

“Tahu bakso buatan kami tanpa bahan pengawet namun bisa bertahan hingga tiga bulan di dalam freezer karena dikemas dalam plastik khusus dan di vaccuum,” tambah Triskha.

Tasuba telah memperoleh hak paten atas merknya dari pemerintah. Dalam satu kesempatan, Bupati Sleman, Sri Purnomo turut mengapresiasi upaya Triskha untuk memproduksi oleh-oleh alternatif khas Sleman, dan mendorong pemasaran yang lebih luas. Selama bulan Ramadan, Tasuba bahkan menjadi salah satu alternatif utama dalam penyediaan menu takjil.

“Tasuba akan menjadi bingkisan ataupun oleh-oleh yang cukup bernilai dari Sleman. Karena itu, Tasuba siap menjadi alternatif bingkisan maupun oleh-oleh, baik itu untuk relasi, saudara maupun kawan-kawan dekat,” ajak Triskha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya