SOLOPOS.COM - Penjual jadah tempe di Pasar Tlogo Putri, Sleman. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Kuliner Sleman untuk jadah tempe tetap menjadi primadona

Harianjogja.com, SLEMAN — Salah satu produk kuliner oleh-oleh khas Sleman, jadah tempe, mengaku bisa melipatgandakan bahan bakunya hingga 12 kali selama libur Lebaran. Setiap kali proses produksi, dibutuhkan ketan sebanyak 10 kilogram dan kelapa sebanyak 20 butir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ning, salah satu karyawan toko kuliner Jadah Tempe Mbah Carik di Umbulmartani, Ngemplak mengatakan jika selama Ramadan biasanya hanya memasak jadah sekali dalam sehari. Namun, hal ini meningkat drastis ketika masuk musim libur Lebaran, khususnya H+2 dan H+3. Biasanya di hari-hari tersebut, wisatawan sudah mulai membanjiri objek wisata Kaliurang dan membeli jadah tempe sebagai buah tangan.

“Biasanya hanya sekali masak, nanti bisa sampai 12 kali masak [jadah], ujarnya pada Harianjogja.com, Rabu (21/6/2017). Tak hanya jadah, pihaknya juga menyiapkan sejumlah panganan lainnya seperti tempe bacem, tahu bacem, wajik, dan tahu gembus. Bahan baku utama yang disiapkan ialah ketan, kelapa, dan gula jawa.

Mengenai jumlah bahan baku yang disiapkan, Ning mengaku tidak ada persiapan khusus karena sudah ada rekanan yang mengantarkan bahan baku. Rekanan tersebut selalu siap mengantarkan kebutuhan toko sekaligus tempat produksi ini tiap kali dibutuhkan. Dengan jumlah memasak yang belipat maka Ning mengira-ngira setidaknya ada 120 kilogram beras ketan dan ratusan butir kelapa yang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya