KULINER: Pedas dan pedas di Mides Mamik-Suradi

Warung yang satu ini tampaknya tak boleh dilewatkan oleh pemburu kuliner dengan citarasa pedas. Mi rasa pedas yang menjadi menu utama terbuat dari singkong dengan rasa khas.

Warung dari kayu bernama Mides Mamik-Suradi ini berada Jalan Siluk Nomor 6,  Imogiri, sekitar 4 kilometer (km) Kecamatan Imogiri, 18 km di selatan Kota Jogja . Mides sendiri berasal dari sebutan Mi Desa dan Mi Pedes (pedas). Terbuat dari singkong, tekstur mi terbilang lembut. Bentuknya tidak bulat melainkan pipih dan besar-besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Rata-rata pembeli paling menyukai yang pedes,” ungkap Suradi, pemilik warung pada Harian Jogja pekan lalu.

Dan yang disebut sebagai pedas di warung ini adalah juga tergantung selera pembeli. Menurut Suradi setiap hari hampir satu kilogram cabai rawit merah dan hijau ia gunakan dalam sekitar 100 porsi mi yang dijualnya. “Pernah ada yang minta Mides super pedas, saya buatkan. Setelah makan, mereka benar-benar kepedasan,” katanya.

Untuk mides goreng dan mides kuah, Suradi hanya mematok harga Rp5.000 per porsi. Sedangkan untuk menu mides magelangan Rp6.000 per porsi.

Salah satu pembeli, Lambang Prasetyo, mengatakan pedasnya mi di Mides Mamik-Suradi mantap. Tampak keringatnya mengucur ketika menyantap mi yang dipesannya. “Pedes sekali rasanya, tetapi mantap,” ujar penyuka mides goreng ini.

Menurut Lambang, mi di warung ini memiliki citarasa yang berbeda. Bukan hanya karena menonjolkan pedasnya. “Tapi jangan lupa memesan banyak minum ya, soalnya sangat pedas,” katanya tersenyum.

Coba-coba
Soal mides yang dijualnya, Suradi bertutur, awalnya hanya coba-coba resep bersama istrinya. “Tadinya hanya hidangan keluarga. Tapi kemudian muncul ide untuk jualan,” katanya.

Hampir selama sebelas tahun berjualan, pelanggan Suradi pun cukup banyak. Beberapa pelanggan bahkan datang dari jauh. “Kebanyakan dari Jogja ada juga yang dari Wonosari, Gunungkidul,” ungkapnya.

Jika Anda tertarik, jangan lupa jam buka warung ini agak malam yaitu mulai pukul 20.00 dan akan tutup menjelang dini hari. Berani mencoba? (Wartawan Harian Jogja/Garth Antaqona)

HARJO CETAK