SOLOPOS.COM - Ny. Erwin, pemilik pusat oleh-oleh khas Pacitan Bu Erwin yang juga pencetus tahu tuna memperlihatkan produk tahu tuna hasil produksinya di outlet miliknya di jalan Pacitan-Solo, Pacitan, Senin (20/6/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kuliner Pacitan, tahu tuna ada sejak 16 tahun silam yang kali pertama diperkenalkan oleh keluarga Erwin.

Madiunpos.com, PACITAN — Tahu tuna menjadi salah satu jajanan khas untuk oleh-oleh saat berkunjung ke Pacitan. Keberadaan tahu tuna itu tidak terlepas dari keluarga Erwin yang memelopori pembuatan produk kuliner khas Pacitan tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tahu tuna mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada 16 tahun silam atau tahun 2000. Pacitan yang menjadi kota tujuan wisata sangat terbuka mengenai kemunculan jajanan khas itu, akhirnya dalam waktu singkat tahu tuna pun sudah menyebar dan menjadi jajanan khas Pacitan.

Pemilik Pusat Oleh-Oleh Bu Erwin, Ny. Erwin, mengatakan Pacitan sebagai tempat tujuan wisata memang membutuhkan jajanan khas untuk dibawa pulang wisatawan. Saat itu, Pacitan belum memiliki jajanan khas yang memiliki nilai dan cita rasa yang kuat.

Dia menceritakan ide pembuatan tahu tuna berawal dari kegelisahan terhadap komoditas ikan tuna yang sangat melimpah dan hanya dijual mentah kepada industri pengelola ikan. Ide tahu tuna muncul setelah berdiskusi dengan anaknya yang saat itu masih kuliah di bidang perikanan.

“Selain itu, saya juga diperkuat dengan tahu bakso khas Ungaran, Jawa Tengah. Saat itu, saya dibawakan tetangga tahu bakso yang baru datang dari Ungaran. Kemudian ide itu muncul dan segera membuat percobaan,” jelas dia saat ditemui Madiunpos.com di outlet oleh-olehnya yang berada di jalan Pacitan-Solo, Senin (20/6/2016).

Erwin mengatakan sebelum memulai bisnis tahu tuna, dirinya memiliki beberapa kapal khusus untuk mencari ikan tuna. Tetapi, saat itu ikan tuna langsung dimasukkan ke industri dan tidak dijual olahan.

Lebih lanjut, dia mengatakan tahu tuna berbahan dasar tahu dan daging ikan tuna. Dia membeli tahu mentah kepada pengrajin, kemudian tahu itu dipotong sesuai ukuran dan digoreng.

Sedangkan ikan tuna diambil dagingnya dan diolah dengan berbagai bahan dan rempah-rempah. Setelah olahan jadi, selanjutnya dimasukkan ke dalam tahu sesuai ukuran. Tahu tuna yang sudah jadi, kemudian dibungkus plastik dengan isi 10 tahu.

Erwin menegaskan bahan yang digunakan untuk membuat tahu tuna alami dan tanpa bahan pengawet. Namun, tahu tuna tahan hingga empat bulan saat disimpan di freezer. Sedangkan dalam kondisi normal, tahu tuna tahan selama 24 jam.

“Untuk harga Tahu Tuna yaitu Rp7.000/bungkus, sedangkan ketika membeli grosir dengan 100 bungkus harganya Rp5.000/bungkus,” jelas dia.

Dalam satu hari, Erwin biasanya memproduksi 100 papan tahu dengan satu papan berisi 96 tahu, sehingga satu hari menghasilkan 9.600 tahu tuna. Sedangkan kebutuhan ikan tuna per hari mencapai 50 kg.

Produk Tahu Tuna Bu Erwin, kata dia, sudah tersebar di berbagai daerah seperti Surabaya, Malang, Solo, Yogyakarta, Bandung, dan lainnya. Dia mengakui tidak membuka cabang outlet, tetapi Tahu Tuna Bu Erwin sudah tersebar di berbagai outlet oleh-oleh khas di Pacitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya