SOLOPOS.COM - Pentol Corah Madiun (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kuliner Madiun membahas pentol corah yang bisa dinikmati dengan cocolan sambal superpedas.

Madiunpos.com, MADIUN — Warga Kota Madiun tentu sudah tidak asing dengan jajanan pentol corah. Kuliner khas Madiun ini sudah menjadi salah satu alternatif jajanan yang bisa dinikmati saat jalan-jalan ke Kota Gadis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pentol corah ini bisa ditemui di pusat pembuatan dan penjualan yang berlokasi di RT 018/RW 006, Rejomulyo, Kertoharjo, Kota Madiun. Ada belasan warga yang menjajakan pentol Corah ini di depan rumah mereka.

Mereka menjual pentol corah ini dengan konsep kaki lima, tetapi ada pula yang mengonsep depan rumahnya layaknya kafe lengkap dengan puluhan kursi dan meja untuk para konsumen.

Saat mengonsumsi hidangan yang satu ini, konsumen sebaiknya juga memesan minuman yang disiapkan dalam berbagai pilihan. Hal itu karena jajanan pentol corah ini terkenal dengan sambalnya yang superpedas.

Salah seorang pembuat dan penjual Pentol Corah, Ninik, mengatakan minimal pemesanan pentol corah seharga Rp3.000. Setiap hari, dia biasanya menghabiskan 400 kg tepung kanji untuk dijadikan pentol corah. Pentol corah bikinan Ninik tersebar hingga Nganjuk, Ponorogo, Magetan, dan sejumlah kabupaten tetangga lain.

Pentol corah dibuat dari tepung kanji, tahu, air, dan bumbu yang terdiri atas bawang putih dan garam. Setelah seluruh bahan tercampur sempurna, adonan dicetak menggunakan loyang dan dikukus selama beberapa jam.

Kemudian, pentol corah dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke mesin penghangat makanan. Konsumen pun bisa memilih teman pendamping jajanan pentol corah ini, seperti cakar ayam goreng dan berbagai jenis kerupuk.

Dalam satu porsi pentol corah ini tersaji pentol hangat, cakar ayam, kerupuk, dan lengkap dengan sambal yang cukup membuat Anda untuk terus meneguk minuman.

Ninik mengklaim pentol corah yang dijual di RT 018/RW 006, Rejomulyo, Kertoharjo ini berbeda dengan berbagai jajanan sejenis yang dijual di luar. Salah satu ciri khas untuk kuliner ini yaitu cita rasa sambal yang sangat pedas dan bisa membuat lidah konsumen merasa panas.

Ninik membutuhkan sekitar 1 kg cabai untuk membuat sambal. Cabai ditumbuk dan dicampur dengan saus.

Ninik menceritakan kuliner Madiun bernama pentol corah ini bukan warisan nenek moyang. Menurut dia, warga berkreasi membuat pentol corah pada tahun 2000.

Ketika respons konsumen positif dan jajanan ini banyak disukai masyarakat, satu per satu warga di RT 018 mulai mengikuti jejak untuk membuat dan menjual pentol corah.

“Kampung ini pernah mewakili Kota Madiun di perlombaan Kampung Kreatif di Surabaya,” kata dia kepada Madiunpos.com saat berkunjung di kedai pentol corah miliknya, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya