SOLOPOS.COM - Ketupat Landan Khas Banjarnegara (Facebook/Peduli Wanita)

Solopos.com, PURBALINGGA – Ketupat Landan adalah karya kuliner khas Banjarnegara, Jawa Tengah yang selalu disantap saat merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Berbeda dari ketupat biasanya, ketupat khas Banjarnegara ini berwarna coklat kemerahan.

Dilansir dari Kedungjati.desa.id, Selasa (3/5/2022), Ketupat Landan merupakan salah satu produk makanan khas Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Banjarnegara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keputan Landan ini memiliki rasa yang unik, tekstur yang lembut serta warna yang khas. Masyarakat banyak mengkonsumsi ketupat landan ini untuk berbagai varian makanan yang dikombinasikan dengan berbagai lauk.

Ketupat Landan di Desa Kedungjati, Banjarnegara telah menjadi produk unggulan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan ciri khas ketupat yang memiliki rasa yang berbeda.  Ketupat ini sudah ada sejak zaman dahulu dan produksinya sudah turun temurun hingga saat ini.

Sementara itu, dilansir dari laman Facebook Peduli Wanita, sebenarnya bahan dan cara memasak ketpat landan ini sama dengan ketupat pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah air yang digunakan untuk merebus, yaitu berupa air endapan abu dari pohon kelapa.

Baca juga: Pedas Manis Mangut Ndas Manyung, Enaknya Bikin Ketagihan

Abu tersebut berasal dari sabut buah kelapa yang sudah dibersihkan kemudian dibakar dan setelah menjadi abu, dicampurkan ke air hingga rata lalu diendapkan.

Setelah semua abu mengendap, ambil air dari endapan abu sabut kelapa dan pisahkan ke wadah lain. Kemudian setelah terkumpul, gunakan air endapan abu dari sabut kelapa tersebut untuk merebus ketupat.

Hasilnya, ketupat yang direbus dengan air abu sabut kelapa tersebut berwarna merah dan ketika dibelah, warna coklat kemerahan ini terlihat pada bagian ketupat yang menempel di pembungkusnya.

Baca Juga: Golaga, Wisata Gua Lawa Kekinian di Purbalingga

Selain warna ketupat yang menjadi coklat kemerah-merahan, rasa dari ketupat ini juga lebih gurih dan teksturnya lebih empuk dan lembut.Warga biasanya menyantap Ketupat Landan ini bersama dengan opor dan menu lauk berkuah santan lainnya. Selain itu juga untuk menikmati tahu gimbal, pecel dan juga gado-gado.

Garga Ketupat Landan ini juga sangat terjangkau, yaitu per bijinya dijual berkisah Rp1000. Penamaan Ketupat Landan sendiri sebenarnya mengacu pada ras kulit putih Eropa yang kulitnya juga terlihat kemerah-merahan. “Landan” adalah sebutan masyarakat lokal untuk ras kaukasian atau orang berkulit putih (bule).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya