SOLOPOS.COM - Pengunjung bersiap menikmati sajian kuliner khas Papua yang ditampilkan oleh Himpunan Mahasiswa Papua dan Papua Barat (HMPPAR) dalam acara Food Festival IICF di Kampus UKSW, Salatiga, Selasa (25/4/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)

Kuliner yang terdiri atas berbagai macam makanan khas nusantara disajikan dalam acara Food Festival di kampus UKSW Salatiga.

Semarangpos.com, SEMARANG – Acara kuliner yang menyajikan berbagai macam masakan nusantara kembali digelar para mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di kampusnya yang terletak di Jl. Diponegoro, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) . Acara tahunan yang merupakan bagian dari kegiatan Indonesian International Culture Festival (IICF) 2017 itu digelar selama tiga hari, Selasa-Kamis (25-27/4/2017).

Kegiatan IICF 2017 sebenarnya telah dibuka Sabtu (22/4/2017) lalu dengan pawai budaya. Namun, rangkaian kegiatannya seperti kampung budaya, culture festival, dan food festival, baru digelar mulai Selasa ini. Melalui kegiatan yang digelar Senat Mahasiswa UKSW itu setiap mahasiswa yang berasal dari beraneka etnik itu bersaing menampilkan kekhasan daerah mereka di stan-stan berukuran 3 m x 4 m yang telah disediakan panitia.

Di stan-stan itu pula, setiap etnik menyuguhkan makanan khas daerah mereka, seperti tasak telu yang merupakan makanan khas Batak Karo. Tasak telu merupakan makanan yang berasal dari olahan ayam dan daun ubi yang dimasak dengan aneka rempah yang disajikan para mahasiswa UKSW dari Sumatra Utara.

Sementara dari perwakilan mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Papua dan Papua Barat (Himppar) juga tak mau kalah. Mereka menyajikan makanan yang terbuat dari sagu yang dicampur sayur kuah ikan kaulina atau yang akrab disebut papeda.

Aneka jenis makanan nusantara yang tersaji ini pun seakan memanjakan para pengunjung yang hadir. Tak ayal, baru beberapa saat dibuka, setiap stan yang ada pun diserbu para pengunjung yang berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Komandan Kodim (Dandim) 0714 Salatiga, Letkol Asjur Bahasoan, yang turut hadir dalam acara kuliner nusantara itu pun mengaku terkesan. Ia menilai kegiatan ini sangat positif dan bisa menjadi ajang mengasah kreativitas para mahasiswa UKSW.

“Selama bertugas di berbagai kota di Indonesia saya belum pernah menemui kegiatan seperti ini. Sesuai dengan tema yang diangkat acara ini menampilkan keanekaragaman [nusantara] yang menyatukan,” tutur Asjur dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Selasa (25/4/2017).

Selain makanan dari Batak Karo dan Papua, dalam acara kuliner itu juga disajikan masakan dari 16 etnik lainnya di kampus UKSW Salatiga, yakni Poso, Jawa, Sumba, Talaud, Minahasa, Batak Simalungun, Maluku, NTT, Halmahera, Lampung, dan Kalimantan Tengah.

Bahkan, mahasiswa asal luar negeri, seperti dari Timor Leste, Filipina, dan Meksiko juga tak ketinggalan menampilkan masakan khas tempat asalnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya