SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banyak bisnis kuliner besar di Solo yang dimiliki oleh orang-orang lama atau setidaknya sudah cukup lama berdiri. Namun, ramainya Solo sebagai pusat kuliner dan penganan juga membuat para pemain muda bermunculan.

Tak perlu nama besar untuk memulainya, karena beberapa di antaranya justru muncul dari kampus. Salah satunya adalah Anas Sayyidina, mahasiswa semester VIII Jurusan Syariah Fakultas Agama Islam UMS. Pemuda yang kini menjadi Koordinator UMS Entrepreneur Center (UEC) ini baru saja merintis usaha kuliner pertamanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pekan ini (pekan lalu-red) baru akan launching. Ini sebenarnya sebuah warung biasa tapi khusus dengan tema penyet,” ujar Anas saat ditemui di Kampus UMS, Kamis (15/3) lalu.

Nama kedainya adalah Bumi Penyet Mendungan. Berlokasi di Mendungan, tak jauh dari Pasar Kleco, kedai ini terbilang cukup dekat dengan kawasan kos mahasiswa UMS dan ATMI Solo. Anas sengaja membidik para mahasiswa yang indekos di sana sebagai pasar utamanya. Kebetulan sewa tempat di kawasan itu masih cukup murah dibandingkan dengan kawasan di sekitar kampus UMS Pabelan.

Bukan sekali ini Anas berlatih untuk berwiraswasta. Bersama rekan-rekannya kuliah seangkatannya, dia membuka bisnis jus yang juga membidik kalangan mahasiswa. Warung jus tersebut ada dua unit, satu terletak di lingkungan RS Orthopedi dan lainnya di depan sebuah minimarket di Jl Menco, Gonilan dekat Kampus UMS. Sayangnya usaha jus tersebut kini sudah berakhir karena kesibukan kuliah pengelolanya.

“Sebenarnya dulu usahanya berjalan bagus tapi akhirnya ditinggal. Akhirnya saya membuat warung sendiri.”

Bisa dibilang Anas sudah cukup siap dengan pasar dan jaringan. Bahkan untuk mendirikan kedai penyet ini, Anas tak begitu sulit mendapatkan modal. Jika bank sulit memberikan pinjaman pada seorang mahasiswa, dia tak kehilangan jalan. Kebetulan sebuah badan amil zakat dari Sragen bersedia memberinya bantuan permodalan senilai Rp5 juta.

Jumlah itu sudah cukup untuk mendirikan sebuah kedai penyet yang tak jauh dari kawasan mahasiswa. Soal pasar, Anas sudah memperhitungkannya. “Kalau mahasiswa di UMS ini sampai 20.000 orang, berarti ada 20.000 orang yang cari makan setiap hari,” ujarnya pede.

Tak hanya itu, Anas pun membidik beberapa komunitas di kampus sebagai calon pelanggannya. Keaktifannya di beberapa organisasi kampus seperti BEM dan Koperasi Mahasiswa membuat tidak sulit untuk bisa mendapat order dalam jumlah besar dari kampus.

Begitulah sehingga tahun lalu Anas dipercaya memimpin para mahasiswa yang belajar kewirausahaan di kampusnya. Modalnya tidak besar, yaitu aktif di organisasi, punya jaringan dengan lembaga donor dan rajin belajar di komunitas kewirausahaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya