SOLOPOS.COM - Sambal Goreng Depot Asri (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Sambal Goreng Depot Asri (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Warung makan di sisi barat Kantor Kecamatan Laweyan di Jl dr Radjiman 354 Solo sekilas tampak biasa. Bangunannya sudah usang, jauh dari kesan mewah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tapi jika Anda kebetulan melintas di kawasan itu, cobalah amati sejenak warung makan milik Hj Karsi ini nyaris setiap waktu selalu dikunjungi pembeli. Pengunjungnya tidak hanya dari kalangan biasa, pembeli bermobil mewah juga tak mau kalah mengantre makan di tempat tersebut.

Berbagai masakan khas Jawa yang disajikan dalam panci-panci plus aneka lauk penggoyang lidah rupanya menjadi magnet membanjirnya pengunjung di tempat itu. Cita rasa masakan Jawa hasil kolaborasi berbagai rasa dijamin bakal meningkatkan hasrat makan.

Sebut saja brongkos. Masakan yang terbuat dari potongan daging sapi berkuah santan yang diracik dengan bumbu segar seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, salam, laos dan sereh ini menjadi masakan andalan Hj Karsi untuk memanjakan konsumennya. Brongkos semakin yahud disajikan dengan nasi hangat plus rempeyek udang.

Jika Anda tak suka daging sapi, tak perlu buru-buru meninggalkan warung makan. Puluhan olahan masakan sayur lainnya seperti sayur lodeh, sup jawa dan sayur asem mungkin bisa menjadi pilihan. Ada juga beragam oseng-oseng dan pilihan lauk lainnya seperti botok, daging ayam, lele, ikan tengiri, jambal maupun pepes tengiri serta aneka gorengan.

Menu masakan seperti itu juga bisa ditemui di warung maupun rumah makan lainnya yang menyediakan masakan khas Jawa. Sayur lodeh, sup dan sayur asem merupakan menu wajib yang selalu disediakan setiap rumah makan masakan Jawa. Selain Warung Makan Masja (Masakan Jawa) Hj Karsi, tempat makan yang menyajikan masakan Jawa di Solo begitu menjamur, bahkan hampir ada di setiap wilayah.

Ada yang sudah bertahan 20-an tahun seperti Warung Makan Bu Kumba di Jl Parang Kusuma Purwosari, Solo atau masakan Jawa yang disuguhkan di restoran seperti di Dapur Solo maupun di rumah makan seperti RM Depot Asri di Jl Satrio Wibowo 35 Solo dan yang terbaru RM Joglo Kembar di Jl Raya Ngasem-Colomadu, Karanganyar.

Hj Karsi mengatakan ciri khas masakan Jawa tidak memakai bumbu instan sehingga masakannya sedap dan bumbunya merasuk.

“Yang digunakan racikan bumbu segar, jadi masakannya sedap,” kata Karsi ketika dijumpai Espos, di warungnya, Rabu (1/8).

Perempuan yang memulai usaha pada 1974 ini mengatakan selain brongkos, masakan lain yang menjadi andalannya adalah sayur lodeh dan pepes tengiri.

“Apa yang dimasak di sini laku semua dan disukai orang, masakan Jawa asli ya di sini. Rasanya tidak manis banget nanti malah enek. Rasanya sedap karena ada rasa manis, asin, gurih dan pedas. Kalau yang sudah pernah coba pasti ketagihan,” tukasnya.

Mempertahankan bumbu segar yang diracik sendiri juga menjadi ciri khas rumah makan masakan Jawa lainnya seperti di RM Depot Asri. Rumah makan di belakang Kantor BII Slamet Riyadi ini bahkan mendatangkan juru masak khusus masakan Jawa dari Wonogiri.

Setiap hari, rumah makan berkonsep kebun itu menyiapkan 30-an menu. Yang paling favorit adalah sambal tumpang, rawon, oseng-oseng sayur asin, pecel desa dan gadon yang terbuat dari daging sapi cincang dimasak dengan olahan santan dan telur lalu dibungkus daun pisang.

“Masakan Jawa itu kan sebenarnya masakan sehari-hari orang Solo. Tapi karena sekarang orang kadang malas memasak, banyak yang pilih membeli. Apalagi masakannya sudah jadi sehingga bisa cepat dimakan. Kalau masalah bumbu kami lebih berani,” ujar pemilik Depot Asri, Yuki Anna.

Soal rasa, Yuki mengatakan masakan yang disediakannya menyesuaikan dengan menu makanan sehingga tidak semuanya manis seperti masakan Jogja.

Sementara Warung Makan Masja Bu Kumba, rasa masakannya asin, manis, gurih perpaduan antara Solo dan Surabaya yang merupakan daerah asal pemiliknya. Setiap hari, setidaknya 25 macam masakan disediakan di tempat tersebut. Yang paling favorit adalah asem-asem, kikil, sayur bayam manis, sup desa dan botok bunga pisang. Jika bingung, pilih saja bobor bayam plus pindang goreng dan sambal terasi, mak nyuuuus rasanya.

“Semua bumbu diracik sendiri, kami juga tidak pakai penyedap rasa,” ujar pelayan RM Bu Kumba, Kustinah.

Selain menu, masing-masing warung dan RM masakan Jawa punya minuman khas. Di Warung Makan Masja Hj Karsi, ada minuman gula asem dan beras kencur, sementara RM Depot Asri mempunyai wedang uwuh yang dijual Rp5.000/gelas dan wedang pletok Rp4.000/gelas.

Warung Hj. Karsi (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Warung Hj. Karsi (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Depot Asri (FOTO: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Warung Bu Kumba (FOTO: Lutfiyah/JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya