SOLOPOS.COM - Menteri Investasi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum di UNS, Rabu (18/5/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengisahkan perjalanan hidupnya dari keluarga miskin hingga menjadi pengusaha.

Pengalaman hidup Bahlil Lahadalia itu disampaikan kepada mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo saat kuliah umum yang digelar di Gedung Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, Rabu (18/5/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan menjadi pengusaha seperti dirinya yang mampu menduduki jabatan sebagai menteri tidaklah mudah. Apalagi pria kelahiran Banda, 7 Agustus 1976 tersebut berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ibunya merupakan asisten rumah tangga, sementara ayahnya adalah buruh bangunan.

Kondisi perekonomian ayah-ibunya yang kurang menguntungkan memaksa Bahlil berjualan kue semasa SD. Ia kemudian beralih profesi menjadi kondektur dan supir angkot sejak bangku SMP selama lima tahun.

Walau berjibaku dengan situasi sulit ketika usianya masih belia, Bahlil sempat menduduki berbagai jabatan prestisius semasa sekolah hingga kuliah, seperti ketua OSIS hingga sekretaris senat.

“Saya justru bangga dilahirkan dari seorang ibu asisten rumah tangga karena bisa melahirkan anaknya menjadi menteri,” tutur Bahlil.

Baca Juga: Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia, Singapura Jawara

Kisah perjalanan hidup Bahlil pernah diceritakan ibunda Bahlil Lahadalia, Nurjani.

”Suami saya itu kuli bangunan, setiap hari mengaduk semen dan pasir. Karena sering mengisap serbuk semen dan debu, paru-parunya kena. Sembuh satu hari, 4 hari sakit, begitulah sampai meninggal tahun 2010 lalu,” kenang perempuan kelahiran Banda ini.

Nurjani kemudian membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci dan gosok di sekitar 8 rumah di Fak Fak. Perjuangan Nurjani kian berat sejak suaminya sakit-sakitan sehingga biaya kehidupan harus ditanggungnya.

Kala itu, Bahlil sedang kuliah. Ketika duduk di bangku kuliah, ia mengaku aktif berorganisasi hingga pada semester tujuh Bahlil menetapkan tekad untuk tidak mau terperangkap lagi dalam kemiskinan.

Bahlil menyampaikan ia harus sukses dalam kuliah, organisasi, dan pengusaha. Tekad tersebut tentu tidak mudah diwujudkan, apalagi semasa Orde Baru (Orba) kelas pengusaha diisi oleh anak-anak konglomerat atau pejabat.

Baca Juga: Disebut Sebagai Calon Kuat Menteri Investasi, Bahlil Pernah Jadi Sopir Angkot

“Bahkan ketika saya bersaing menjadi Ketua HIPMI, rata-rata ketuanya anak-anak konglomerat semua. Cuma saya yang ‘konglomelarat’,” ujar Bahlil.

Meski tidak punya latar belakang istimewa, Bahlil akhirnya juga mampu menduduki jabatan sebagai Ketua HIPMI. Ia mengatakan, untuk menempati posisi ini harus dibarengi pengalaman jatuh-bangunnya sebagai pengusaha.

“Pengusaha yang hebat itu jatuh-bangun. Sudah di atas, jatuh ke bawah,” tambahnya.

Di hadapan 600-an mahasiswa UNS yang hadir secara luring, Bahlil Lahadalila mengatakan ada dua jenis pengusaha berdasarkan kondisinya, yakni pengusaha by nasab dan by nasib.

Pengusaha by nasab disebutnya merupakan orang-orang yang mewarisi kekayaan keluarga, baik sebagai generasi kedua maupun ketiga.

Baca Juga: Bahlil Bocorkan Harga Tanah yang Bikin Warga Desa di Tuban Jadi Miliarder

Sedangkan, Bahlil menyebut dirinya sebagai pengusaha by nasib yang dibayangi ketakutan apabila mengalami kegagalan dan penuh risiko.

“Tapi, nasib itu harus diperjuangkan. Tidak cukup belajar dan berdoa saja. kalau pengusana by nasib tidak bagus ya jadi ‘monyet’ mau mengharapkan siapa?” ungkapnya.

Meski ada pengusaha by nasib dan by nasab, Bahlil Lahadalia menekanan pentingnya pengusaha by design di masa depan. Jenis pengusaha ini dikatakan Bahlil harus dipersiapkan sejak sekolah dan kuliah.

By desain itu adalah gabungan pengusaha by nasab dan by nasib. Belum tentu lho orang yang punya duit bisa memenangkan semua pertarungan. Karena uang itu bukan tujuan utama, melainkan siasat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya