SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SEMARANGSetiap tahun, ribuan perguruan tinggi (PT) di Indonesia meluluskan puluhan ribu sarjana. Ironisnya, kelulusan para sarjana muda itu justru menambah jumlah pengangguran.

Menurut hasil survei Badan Pusat Stastistik (BPS) 2018, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan universitas naik sebesar 1,13 persen dibandingkan 2017, dari 5,81 persen menjadi 6,31 persen. Selain sistem pendidikan dan kondisi ekonomi, cara belajar mahasiswa juga menjadi salah satu penyebab naiknya angka pengangguran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sampai saat ini, masih banyak mahasiswa yang kuliah bukan untuk mencari ilmu. Tetapi mencari ijazah. Dengan pemikiran pendek seperti itu, mereka cenderung mengabaikan proses pembelajaran. Tidak mau membaca karena datang ke kelas hanya sebagai formalitas. Mereka juga mengerjakan tugas seadanya dan tidak mau berkontribusi dalam diskusi kelompok.

Perlu dipahami, mahasiswa berbeda jauh dengan siswa karena dituntut belajar secara mandiri. Mahasiswa perlu mencari solusi secara kreatif terhadap suatu permasalahan. Menyikapi peningkatan jumlah pengangguran terdidik yang memprihatinkan, Rektor Univesitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Jawa Tengah, Safik Faozi, lewat siaran pers yang diterima Solopos.com, Senin (8/7/2019), menyampaikan pandangan kampus harus berperan bukan hanya mendidik dan meluluskan mahasiswa.

Kampus juga harus mengusahakan, mencarikan, serta menyalurkan lulusannya untuk mendapat pekerjaan yang layak. Oleh sebab itu, Unisbank Semarang selalu mendorong mahasiswa mengubah pola pikir tentang kuliah. Kuliah bukan sekadar mengejar gelar sarjana tapi proses meningkatkan ilmu. Setiap mahasiswa didorong menciptakan solusi dari berbagai masalah, salah satunya diwujudkan lewat pendidikan entrepreneur.

Pendidikan entrepreneurship di Unisbank Semarang ditujukan membentuk karakter pengusaha yang kreatif, kompeten, dan solutif sehingga mereka mampu berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian lewat penciptaan lapangan kerja baru.

Unisbank Semarang yang pada 2019 berusia 51 tahun paham betul cara mendidik guna menghasilkan sarjana berkualitas jempolan. Unisbank Semarang melayani pendidikan mulai dari jenjang D-III hingga S2. Adapun program studinya antara lain, S1 Manajemen, S1 Akuntansi, D3 Keuangan dan Perbankan, Pendidikan Profesi Akuntansi, S1 Teknik Industri, D3 Perhotelan, S1 Ilmu Hukum, S1 Sastra Inggris, S1 teknik Informatika, S1 Sistem Informasi, D3 Manajemen Informatika, dan S2 magister Manajemen.

Sementara program pendidikan entrepreneur di Unisbank Semarang meliputi expo-bisnis, pendampingan, dan inkubasi bisnis. Komitmen terhadap pengembangan entrepreneur membuat Unisbank Semarang menerima penghargaan internasional selama tiga tahun berturut-turut, sejak 2016-2018, yakni Council for Small Business (ICSB). Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada Unisbank Semarang sebagai perguruan tinggi yang berkontribusi pada pengembangan usaha kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya