SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/Reuters)

Kuliah di Jogja dengan uang kiriman dari orangtua yang kurang membuat seorang mahasiswa ini mencuri sepeda

Harianjogja.com, SLEMAN – Seorang mahasiswa salahsatu perguruan tinggi di Jogja nekat mencuri sejumlah sepeda selama berkali-kali. Pelaku ditangkap setelah mengiklankan sepeda hasil curian di situs jual beli online namun diketahui oleh korban yang juga pemilik sepeda.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Mahasiswa yang rajin mencuri itu diketahui bernama Oscar Dela Hoya, 19, asal Riau namun tinggal di indekos di Karangbendo, Caturtunggal, Depok, Sleman. Adapun korban yang juga pemilik sepeda yaitu Dimas Maulana, 19,  tinggal di Jalan Kaliurang, Depok, Sleman.

Kanit Reskrim Polsek Bulaksumur AKP Eka Andi Nursanto menjelaskan, terakhir, tersangka Oscar mencuri sepeda merek United dengan harga Rp10 juta saat diparkir pemiliknya di Fisipol UGM, Kamis (10/3/2016) pukul 23.00 WIB.

Korban setelah kuliah kemudian pergi bersama teman-temannya dengan meninggalkan sepeda di tempat parkir tetapi saat kembali sekitar pukul 23.00 WIB, sepeda sudah raib. “Korban lalu melapor ke kami,” ungkapnya, Rabu (23/3/2016).

Setelah mencuri, tersangka kemudian mengiklankan sepeda curian itu ke situs jual beli online. Korban sempat melihat ciri-ciri sepeda yang diiklankan itu sama dengan milik korban.

Korban kemudian diminta untuk menghubungi dengan pura-pura akan membeli dan cash on delivery (COD) di Jalan Kaliurang. Bersamaan dengan itu petugas meluncur untuk menangkap tersangka.

“Tersangka akan menjual sepeda itu Rp6,5 juta di online. Hasil pemeriksaan sudah empat kali ini mencuri sepeda di wilayah Bulaksumur.  Dia paham merek sepeda-sepeda mahal, yang diambil yang mahal dengan melihat ciri sepeda,” terangnya.

Saat diwawancara, tersangka Oscar mengaku mencuri sepeda di Gelanggang UGM dua kali dan satu kali di Fisipol UGM. Ia memahami ciri harga sepeda mahal dengan mencari informasi di dunia maya.

Ia mengaku terpaksa mencuri karena kiriman orangtuanya sebesar Rp400.000 per bulan dinilai kurang kemudian nekat mencuri untuk membiayai hidup.

Sebelum mencuri, ia datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dengan jalan kaki. Jika melihat situasi parkir sepi dan sepeda tidak dikunci, ia langsung mengambilnya dan dijual secara online.

“Kadang saya jual Rp800.000. Saya menyesal, karena masih ingin kuliah.  Sekarang sudah semester kedua,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya