SOLOPOS.COM - Kue Ampurt Khas Pemalang (Instagram/@neninovikap)

Solopos.com, PEMALANG – Kue Amprut adalah kudapan khas Lebaran asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang bisa dikatakan hampir langka keberadaannya. Hal ini dikarenakan kudapan ‘impor’, seperti kue kastangel, nastar, lapis legit dan kue-kue modern lain yang merupakan warisan kolonial Belanda.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Jumat (29/4/2022), kue itu dulu sering disajikan saat perayaan Hari Raya Idulfitri. Kue yang juga dikenal dengan sebutan Kue Sagon ini dulu juga  selalu beredar menghiasi meja di saat perayaan kemenangan umat Muslim tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam tradisinya, kue ini dimakan sebelum melakukan sungkeman kepada orang tua. Secara filosofi, memakan Kue Amprut sebelum sungkem melambangkan kesucian dan keseriusan untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang sengaja atau tidak sengaja dilakukan.

Teknisnya, memakan Kue Amprut memerlukan keseriusan agar tidak tersedak karena kue amprut ini memiliki tekstur yang kering sehingga jika dimakan tidak serius bisa tersedak. Sama halnya saat sungkeman harus serius seperti makan Kue Amprut. Tidak boleh main-main, dan harus fokus dan penuh sopan santun.

Kue Amprut adalah kue dengan bahan dasar tepung ketan dan kelapa. Cara pembuatannya pun sangat mudah sehingga meskipun sudah langka, masyarakat sebenarnya bisa membuatnya sendiri. Berdasarkan pantauan Solopos.com di kanal Youtube Resep Mamah Nizar, untuk membuat kue ini dibutuhkan tiga bahan utama saja, yaitu 500 gram tepung ketan, satu butir kelapa yang sudah diparut, dan 250 gram gula pasir.

Baca juga: Capek Perjalanan! Posko Mudik Ini Tawarkan Panorama Kota Semarang

Cara membuatnya diawali dengan tepung ketan dan kelapa parut disangrai hingga kering dan ringan,  Proses sangrai ini dilakukan sendiri-sendiri. Proses sangrai ini membutuhkan waktu 1,-1,5 jam untuk mendapatkan teksur ringan dan kering dari tepung ketan dan kelapa parut. Karena proses sangrai yang lama, membuat orang enggan untuk membuatnya.

Setelah semua kering, masukan gula dalam wadah paurtan kelapa yang sudah disangrai dan aduk hingga tercampur rata. Setelah itu campurkan tepung ketan yang sudah disangrai dan aduk hingga tercampur rata.

Baca juga: Tukar Takir, Tradisi Ngabuburit Khas Brebes

Setelah itu, masukan adonan dalam cetakan kue yang sudah dibersihkan sebelumnya, tekan-tekan sampai adonan merata dan lalu dipanggang dalam oven panas selama 15 menit. Rasa dari kue ini tentunya gurih dan manis karena menggunakan kelapa dan gula pasir. Dan karena prosesnya disangrai sehingga menghasilkan tekstur renyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya