SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, KUDUS — Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan 500 hektare lahan sawah petani bisa tanam tanaman padi hingga empat kali tanam atau empat kali panen dalam satu tahun. Penanaman empat kali ini dilakukan melalui program indeks pertanaman (IP) 400 atau penanaman empat kali dalam setahun.

“Setelah menggelar sosialisasi secara intensif, akhirnya banyak petani di Kudus yang tertarik mengikuti program IP 400 karena hingga kini sudah ada 400 hektare sawah yang siap mengikuti program tersebut,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Dewi Masitoh, Kamis (24/3/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengungkapkan ratusan hektare sawah petani tersebut, tersebar di Kecamatan Jekulo, Mejobo, Kaliwungu, Bae, dan Jati.

Baca juga: Waduh! 147 E-Warong di Kudus Tak Beroperasi, Ini Penyebabnya

Petani yang bisa mengikuti program IP 400 tersebut, kata dia, syaratnya sudah melakukan tanam tanaman padi hingga tiga kali dalam setahun, sehingga ketika mengikuti program tersebut dipastikan bisa berhasil. Persyaratan lainnya, dipastikan pasokan air irigasinya terpenuhi selama empat kali tanam, tidak banyak mengalami serangan hama, serta tersedia alat dan mesin pertanian.

Program IP 400, kata dia, sudah pernah dilaksanakan di Kabupaten Kudus dengan luas lahan sekitar 30 hektare di Kecamatan Jekulo pada tahun 2021.

“Hasil panennya cukup bagus dan berasnya juga laku di pasaran. Hal terpenting bagi petani, beras hasil panennya bisa dijual di pasaran,” ujarnya.

Bagi petani yang memenuhi persyaratan mengikuti program IP 400, maka nantinya untuk setiap hektare lahan akan mendapatkan bantuan benih 25 kilogram, pupuk NPK 100 kg, pupuk hayati organik satu paket, pupuk kandang satu paket, dan pupuk mikro satu paket.

Baca juga: Dinas Pertanian Kudus Puji Inovasi Sirup Kopi

Untuk varietas tanaman padinya, kata dia, super genjah dengan usia tanaman siap dipanen hingga 75 hari. Varietas padi super gejah ini lebih cepat panen dibanding tanaman padi pada umumnya yang baru bisa dipanen 3-4 bulan setelah masa tanam.

Ia mengusulkan petani yang mengikuti program IP 400 agar mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya