SOLOPOS.COM - Plt. Bupati Kudus M. Hartopo di peternakan kalkun Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus seusai peresmian Kampung Kalkun Kudus, Kamis (19/12/2019). (Antara)

Solopos.com, KUDUS — Kabupaten Kudus kini memiliki Kampung Kalkun menyusul pendampingan selama beberapa bulan dari civitas academica Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan, Kudus, Jateng.

Kampung Kalkun Kudus itu, Kamis (19/12/2019), diresmikan Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo. “Harapannya, kalkun juga menjadi ikon kuliner baru di Kabupaten Kudus,” kata Hartopo seusai peresmian Kampung Kalkun Kudus di Desa Undaan Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peresmian Kampung Kalkun Kudus ditandai Hartopo dengan pemotongan tumpeng. Menurut dia, masyarakat di Kabupaten Kudus sudah jarang menemukan kalkun, namun dengan adanya kampung kalkun ini, maka masyarakat bisa mencoba memeliharanya kembali.

Ekspedisi Mudik 2024

Jika sebelumnya kalkun lebih dikenal masyarakat sebagai hewan hiasan, kata dia, di Kampung Kalkun ini unggas itu bukan sekadar dibudidayakan tetapi ada yang diolah menjadi aneka masakan yang cukup lezat. “Mudah-mudahan nantinya bisa menjadi tambahan ragam kuliner di Kabupaten Kudus,” ujarnya.

Mengingat prospeknya yang masih terbuka baik di dalam negeri maupun di luar negeri, Pemkab Kudus siap mendukung pengembangan Kampung Kalkun hingga benar-benar maju dan berkembang. “Dukungan bisa dimulai dari peternakan, pengelolaan dagingnya, hingga penjualannya,” ujarnya.

Ketua Semarak Kalkun Kudus (SKK) Suyatno mengungkapkan jumlah kalkun di Kampung Kalkun Kudus mencapai 200-an ekor dengan berbagai jenis ayam kalkun mulai dari jenis white holand, black spanish, hingga bronze. “Di kampung kalkun hampir bisa ditemukan berbagai jenis kalkun karena hampir lengkap,” ujarnya.

Untuk ayam kalkun yang sudah bisa dikonsumsi dan laku, dengan usia 6-7 bulan, harganya mencapai Rp200.000-an/ekor. Untuk indukan bisa mencapai Rp550.000/ekor, sedangkan untuk bibit berkisar Rp25.000/ekor hingga Rp30.000/ekor.

Pemasaran kalkun, mulai dari Balikpapan, Riau, Makassar serta beberapa daerah di luar Pulau Jawa. Terkait pengelolaan, ayam kalkun jauh lebih mudah dibandingkan dengan ayam biasa karena pemberian makannya jauh lebih mudah.

Mayoritas peternak kalkun memanfaatkan bahan dari alam sebagai bahan makanannya, berupa enceng gondok.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya