SOLOPOS.COM - Suasana belajar di Semesta Bilingual Boarding School yang dalam situs resmi sekolah itu digambarkan diampu pengajar asing. (semestaschool.sch.id)

Kudeta Turki ternyata terkait dengan Semesta Bilingual Boarding School Semarang

Logo Lembaga Pendidikan Semesta (semestaschool.sch.id)

Logo Lembaga Pendidikan Semesta (semestaschool.sch.id)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semarangpos.com, SEMARANG – Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang mencoba meyakinkan publik bahwa kerja sama pengelolaan sekolah itu dengan Pasiad, organisasi nonpemerintah yang digerakkan masyarakat Turki, sudah berakhir sejak 2015. Kini lembaga pendidikan di bawah Yayasan Al Firdaus Indonesia itu bekerja sama dengan Fulton Science Academy Private School di Georgia, Amerika Serikat.

Pernyataan itu dikemukakan Kepala Semesta BBS Semarang M. Haris setelah tersiar tuduhan pemerintah Turki bahwa sekolah itu terkait dengan Fethullah Gullen yang menggerakkan kudeta di Turki beberapa waktu lalu. “Dahulu, pernah ada kerja sama dengan Pasiad dari Istanbul, Turki, yang ada hubungannya dengan Gulen [Fethullah Gullen] itu,” aku M. Haris di Semarang, Jumat (29/7/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, sambung dia, Sekolah Semesta Semarang tidak lagi berafiliasi secara langsung di bawah pemerintah Turki maupun lembaga-lembaga di bawah Fethullah Gullen. Apalagi, kata dia, kerja sama yang dijalin dengan Pasiad sudah berakhir per 2015 seiring dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 31/2014 yang mengatur satuan pendidikan kerja sama (SPK).

“Berdasarkan Permendikbud Nomor 31/2014, sekolah yang bekerja sama dengan asing [SPK] harus menggaet lembaga pendidikan asing [LPA],” kata Kepala Semesta BBS Semarang itu lebih lanjut.

Jadi, simpul dia, seiring Permendikbud tentang SPK itu kerja sama yang dijalin Semesta Bilingual Boarding School (SBBS) Semarang dengan Pasiad yang merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) secara automatis berakhir. Selanjutnya untuk SPK, kata dia, Sekolah Semesta Semarang yang berada di bawah Yayasan Al Firdaus Indonesia itu bekerja sama dengan Fulton Science Academy Private School di Georgia, Amerika Serikat.

“Tidak hanya dengan Fulton, kami juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan lainnya, misalnya untuk bahasa Inggris penyelenggaraan tesnya bekerja sama dengan Cambridge,” katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Buku-buku pelajaran yang dipakai di Semesta Bilingual Boarding School (SBBS) Semarang, lanjut dia, juga ada yang dari Cambridge dan Oxford sehingga kerja sama tidak mengkhususkan pada satu lembaga pendidikan. Dengan alasan itulah, Haris keberatan atas tuduhan pemerintah Turki yang disampaikan melalui kedutaan besarnya bahwa Sekolah Semesta Semarang berkaitan dengan Fethullah Gullen yang diyakini sebagai gembong pemberontak pelaku kudeta.

Dalam pantauan Semarangpos.com, hingga Jumat, logo Lembaga Pendidikan Semesta yang dicantumkan di situs resmi semestaschool.sch.id masih menampilkan bendera Turki. Di situs itu, tercantum promosi dan publikasi aktivitas Lembaga Pendidikan Semesta, termasuk informasi pendaftaran, aktivitas dan prestasi siswa Semesta Bilingual Boarding School (BBS) Semarang.

Semesta Bilingual Boarding School (SBBS) Semarang sebagaimana dikemukakan Kedubes Turki melalui situs resmi www.jakarta.emb.mfa.gov.tr, Kamis (28/7/2016), adalah salah satu dari sembilan sekolah yang terkait dengan otak kudeta Turki. Karena itulah pemerintah Turki meminta pemerintah Indonesia menutup sekolah-sekolah di Indonesia tersebut karena dinilai berkaitan dengan kelompok teroris.

Kesembilan sekolah itu adalah Pribadi Bilingual Boarding School di Depok, Pribadi Bilingual Boarding School di Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan. Selain sekolah-sekolah itu, pemerintah Turki juga meminta Indonesia menutup kegiatan Gulen Chair di dalam kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) di Ciputat, Tangerang Selatan.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya