SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sekolah Pribadi Bandung (Istimewa/mypribadi.com)

Kudeta Turki membuat Recep Tayyip Erdogan “membersihkan” seluruh insititusi yang dituding terkait Fethullah Gulen, termasuk 9 sekolah di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Indonesia membuat pernyataan tertulis meminta pemerintah Indonesia menutup sekolah-sekolah yang diduga berafiliasi dengan ulama Fethullah Gulen. Hal ini terkait “pembersihan” besar-besaran yang dilakukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pascakudeta militer yang gagal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di Indonesia, Kedubes Turki menuding 9 sekolah terafiliasi dengan Gulen. Sekolah Pribadi Depok, Sekolah Pribadi Bandung, Sekolah Semesta Semarang, Sekolah Kharisma Bangsa, Sekolah Kesatuan Bangsa, Sekolah Fatih Banda Aceh, dan Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Banda Aceh, menyampaikan klarifikasi terkait tudingan Kedutaan Turki. Mereka menyebut rilis yang disampaikan Kedubes Turki adalah fitnah.

Inilah tanggapan yayasan yang mewakili 9 sekolah tersebut dalam pernyataan tertulis yang dikutip Solopos.com dari Detik, Jumat (29/7/2016).

1. Sekolah Pribadi Depok, Sekolah Pribadi Bandung, Sekolah Semesta Semarang, Sekolah Kharisma Bangsa, Sekolah Kesatuan Bangsa, Sekolah Fatih Banda Aceh, dan Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Banda Aceh merupakan Sekolah-sekolah yang didirikan dengan ijin dari Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten setempat juga Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan dikelola oleh Yayasan-Yayasan yang berbadan hukum Indonesia (terdaftar dan mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia) sehingga keberadaannya tunduk dan taat terhadap peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, bukan peraturan perundangan yang berlaku di negara lain.

2. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah-sekolah kami berada di bawah naungan Yayasan-Yayasan lokal, bukan di bawah naungan lembaga asing dan dalam pengelolaannya mengikuti segala ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bukan kementerian pendidikan negara lain.

3. Sebagai lembaga pendidikan yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta senantiasa mengikuti peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia – lembaga-lembaga kami memiliki kebebasan untuk melakukan kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dengan lembaga manapun di seluruh dunia, termasuk lembaga-lembaga dari Turki.

Yayasan-Yayasan tersebut pernah menjalin kerja sama selama kurang lebih 15 tahun dengan Pasiad, sebuah lembaga swadaya swasta dari Turki dan kerja sama tersebut juga diketahui dan mendapatkan rekomendasi resmi dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, sampai akhirnya kerjasama ini selesai terhitung mulai tanggal 1 November 2015. Dengan berakhirnya kerjasama tersebut maka sudah tidak ada lagi hubungan secara kelembagaan dengan lembaga Pasiad dari Turki.

Selama bekerjasama dengan Pasiad, sekolah-sekolah kami beberapa kali mendapatkan kunjungan kehormatan dari para petinggi dari Pemerintah Turki beberapa tahun lalu, meskipun sekolah-sekolah kami bukan lembaga pendidikan milik negara atau masyarakat Turki. Sebagai contoh, kunjungan Perdana Menteri Turki, Yang Mulia Recep Tayip Erdo?an ke Banda Aceh yang bertatap muka langsung dengan guru-guru serta siswa-siswa kami setelah kejadian bencana tsunami melanda Aceh pada tahun 2005.

Kunjungan kehormatan Presiden Turki, Yang Mulia Abdullah Gül pada tahun 2011 ke Sekolah Kharisma Bangsa dan kunjungan kehormatan Yang Mulia Wakil Perdana Menteri Turki, Bülent Ar?nç pada tanggal 10 Desember 2011 juga ke Sekolah Kharisma Bangsa. Dengan adanya kunjungan-kunjungan kehormatan tersebut kami yakini bahwa kerjasama dengan Pasiad sebelumnya telah memberikan kontribusi terhadap hubungan baik Indonesia dan Turki.

4. Dalam perjalanan pengelolaannya, sekolah-sekolah kami telah mendapat dukungan luas dari masyarakat Indonesia dan banyak menghasilkan prestasi di berbagai bidang, baik akademik maupun non akademik. Prestasi-prestasi akademik yang telah diraih oleh siswa-siswi kami di bidang olimpiade ilmu pengetahuan tidak hanya di tingkat regional dan nasional, namun juga di tingkat internasional.

Prestasi-prestasi internasional yang diraih oleh sekolah-sekolah kami tentu saja merupakan persembahan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan bukan dipersembahkan untuk negara lain. Selain bidang akademik, kami juga menyediakan beasiswa kepada siswa-siswa yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara ekonomi untuk bersekolah di sekolah-sekolah kami.

Jumlah siswa-siswa penerima beasiswa di sekolah-sekolah kami minimal 20 persen dari total jumlah siswa setiap tahunnya. Dalam bidang kebudayaan, sekolah-sekolah kami telah rutin mengirimkan duta budaya mewakili Indonesia di ajang festival bahasa dan budaya internasional yang di selenggarakan di beberapa negara setiap tahunnya. Dengan kegiatan ini pula secara langsung para siswa yang kami kirim melakukan promosi Indonesia di mata dunia. Selanjutnya, untuk menanamkan jiwa sosial dan mengembangkan karakter peduli sesama, para siswa sekolah-sekolah kami ikut mendistribusikan pembagian daging kurban untuk masyarakat, menyantuni anak-anak yatim, menyediakan paket sembako/perangkat sekolah kepada orang-orang yang tidak mampu, dan menyediakan buka puasa bersama masyarakat sekitar sekolah yang ribuan jumlahnya.

Selain itu ribuan lulusan sekolah-sekolah kami juga banyak diterima di perguruan tinggi ternama di Indonesia dan di luar negeri. Guru-guru yang mengemban amanah di sekolah-sekolah kami adalah guru-guru yang berakhlak dan bermoral serta memiliki pengalaman dan dedikasi yang tinggi dalam mendidik dan membimbing anak-anak bangsa, masa depan Indonesia.

5. Menyikapi Rilis yang dikeluarkan KBRT, kami tidak dalam kapasitas mengomentari atau memberikan pernyataan terkait kondisi yang sedang terjadi di dalam negeri Turki, karena kami adalah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan dan bukan lembaga yang bergerak di bidang politik. Kami tegaskan bahwa sekolah-sekolah kami tidak pernah mengajarkan kekerasan apalagi kegiatan yang mengarah kepada tindakan terorisme. Sekolah-sekolah ini kami bangun untuk anak bangsa Indonesia (tidak membedakan suku, agama, ras dan antargolongan) dan sekolah-sekolah ini juga telah dikenal baik rekam jejaknya di Indonesia.

Rilis yang dikeluarkan KBRT berisi tudingan tidak berdasar dan sangat tidak beretika dengan menyebut langsung nama-nama sekolah kami. Dengan menyebut nama-nama sekolah kami, mengaitkannya kepada jaringan terorisme seperti yang disebutkan dalam rilis KBRT, sudah merupakan fitnah keji yang jauh dari norma hukum serta etika dan dapat merusak citra sekolah-sekolah kami. Untuk menjaga nama baik sekolah-sekolah kami, menjaga nama baik siswa-siswi, para orang tua siswa, guru-guru dan para alumninya, yayasan-yayasan yang menaungi sekolah-sekolah ini akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terukur terhadap KBRT, sesuai hukum, norma dan etika yang berlaku. Langkah-langkah ini kami ambil karena kami yakin, negara kami, Indonesia adalah negara yang sangat demokratis dan memiliki kedaulatan sendiri serta selalu menjadikan hukum sebagai landasan utamanya.

6. Selanjutnya Yayasan-Yayasan/sekolah-sekolah kami akan menyampaikan tanggapan secara resmi menyikapi hal ini secepatnya. Kami mohon doa restu dan dukungan dari siswa-siswi, orang tua siswa/i, alumni serta masyarakat Indonesia dalam mengambil langkah-langkah yang tepat dan beretika menyikapi hal ini. Kami juga mohon kepada para guru, siswa dan alumni untuk selalu tenang dalam menyikapi hal ini, santun dalam merespon setiap komentar di sosial media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya