SOLOPOS.COM - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). (Antara-Muhammad Adimaja)

Solopos.com, JAKARTA — Dugaan adanya upaya kudeta kepemimpinan Partai Demokrat diungkap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Senin (1/2/2021). Kabar upaya kudeta terhadap Partai Demokrat itu diperkuat adanya tawaran biaya besar Kongres Luar Biasa alias KLB partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan sejumlah oknum lingkar dalam Istana Kepresidenan Presiden Joko Widodo mencoba memengaruhi 360 kader partainya untuk dapat melaksanakan kongres luar biasa. AHY mengatakan kongres luar biasa itu dimaksudkan untuk mengganti dirinya sebagai ketua umum Partai Demokrat yang sah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Bertahan di Peluang Bisnis Nasi Biryani

Langkah itu, menurut AHY, direncanakan untuk menyiapkan sejumlah oknum lingkar satu Istana sebagai calon presiden atau capres pada Pemilu 2024.

“Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan untuk memenuhi syarat dilaksanakanya kongres luar biasa, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara yang harus diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang yang besar,” kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Senin.

Laporan Daerah

Sepuluh hari sebelumnya, AHY bercerita, DPP Partai Demokrat menerima laporan dari kader di pusat dan daerah adanya manuver politik yang dilakukan lima oknum yang ingin melakukan "kudeta" di tubuh pimpinan Partai Demokrat.

Lima orang itu, terdiri atas satu kader aktif Partai Demokrat. Tiga mantan kader Partai Demokrat yang telah diberhentikan. Terakhir, ada oknum dari luar partai yang disinyalir sebagai pejabat tinggi dalam pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: 7 Tanaman Ini Kata Fengsui Bawa Hoki & Kekayaan

“Sedangkan yang nonkader partai, seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi sedang kami minta konfirmasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo,” tutur AHY.

Belakangan, AHY telah mengirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta klarifikasi ihwal dugaan upaya Istana mengambilalih kepemimpinan partainya. “Tadi pagi saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau” tutur AHY.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya