SOLOPOS.COM - Logo BMW (grcea.com)

Logo BMW (grcea.com)

Logo BMW (grcea.com)

Solopos.com, KAIRO –Kondisi politik dan demokrasi yang buruk belakangna ini di Mesir membuat deretan perusahaan mobil seperti BMW, General Motors dan Toyota dikabarkan menutup operasi mereka di sana.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan laporan Reuters, Selasa (9/7/2013), BMW dan General Motors (GM) dikabarkan menutup operasi penjualan dan produksi mereka menyusul tidak kondusifnya keadaan di Mesir. Hngga kini Pimpinan BMW di Jerman berharap Mesir bisa segera kondusif agar mereka bisa segera kembali beroperasi.

Sementara GM yang menjual merek Opel dan Chevrolet di Mesir memiliki pabrik di Kairo yang mempertahankan produksi selama periode kerusuhan.

Toyota juga tetap mempertahankan produksi mereka yang di Mesir pabriknya membangun Fortuner di pabrik yang mempekerjakan 700 orang.

Namun, beberapa diler mereka terpaksa tutup sebagai tindakan pencegahan dan berharap kerusuhan tidak akan terpengaruh pada penjualan mereka.

Mesir sendiri adalah pasar mobil terbesar ketiga di Afrika setelah Afrika Selatan dan Maroko. Ada 36.800 unit mobil yang dibangun di Mesir tahun lalu, turun 31 persen dari tahun 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya