SOLOPOS.COM - Pemilik Toko Kharisma, Ali Husein, membawa nampan berisi klappertart.(Espos/Ayu Pratiwi)

Pastry Chef Narendra Restaurant Hotel Sunan Solo, Sutarno, memperlihatkan bitterballen hasil karyanya, belum lama ini. (Espos/Ayu Pratiwi)

Untuk pencinta kuliner khususnya mereka yang menyukai aneka kudapan yang mengandung susu dan keju tak lengkap rasanya apabila belum merasakan kue-kue khas Belanda. Ya, tak perlu jauh-jauh berkunjung ke Negeri Kincir Angin karena sejumlah restoran dan toko roti di Kota Bengawan menyediakannya. Dua di antaranya adalah Toko Roti Kharisma yang berlokasi di Jl Mertodranan 35 Pasar Kliwon Solo serta Restoran Narendra The Sunan Hotel Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cheese bitterballen sajian The Sunan SHotel olo sekilas mengingatkan kita pada kue khas Indonesia, kroket. Rasanya pun tak begitu jauh berbeda. Meski demikian karena menggunakan bahan dasar cheese (keju), rasa bitterballen jauh lebih gurih dibandingkan kroket. Begitu pun yang isian ayam hampir-hampir tidak terasa karena telah bercampur dengan kentang dalam bentuk rogout. Sementara kroket biasanya hanya menggunakan tepung sementara irisan ayam sebagai isian juga masih terasa karena tidak dicincang halus.

Pastry Chef Narendra Restaurant Hotel Sunan Solo, Sutarno, mengatakan kue bitterballen sebagai camilan selain lezat juga menyehatkan. Pasalnya, kandungan keju, daging susu segar hingga kentang yang dikandung di dalamnya bermanfaat untuk tubuh.

Sutarno mengatakan masyarakat Belanda sangat menyukai bitterballen sebagai camilan. Di Negeri Kincir Angin tersebut menyantap bitterballen biasanya dengan saus moster ketika sore hari ditemani berbagai minuman. Sementara di Indonesia, bitterballen bisa disantap sendiri tanpa tambahan.

Pemilik Toko Kharisma, Ali Husein, membawa nampan berisi klappertart.(Espos/Ayu Pratiwi)

Sementara Toko Kharisma menyajikan klappertart sebagai menu andalan. Lucunya meski klappertart merupakan kue tradisional Belanda namun banyak warga yang menganggap kue gurih ini berasal dari Manado. Tidak mengherankan lantaran resep klappertart berkembang pesat saat zaman kependudukan Belanda di Manado. Konon noni-noni Belanda sangat menggemari kue ini baik yang dimasak dengan cara dipanggang atau dikukus.

Bicara soal rasa, klappertart kukus yang ditawarkan oleh Toko Kharisma benar-benar luas biasa. Mengadopsi resep Belanda yang kemudian dicampur dengan cita rasa Nusantara, jadilah klappertart lokal memiliki ragam topping mulai dari parutan keju seperti original cake-nya hingga vanila, blueberry, strawberry, cappucino dan lainnya. Meski menyediakan banyak ragam topping namun pemilik Toko Roti Kharisma, Ali Husein, mengatakan kebanyakan warga lebih menyukai topping keju.

Kali pertama merasakan klappertart, adonan maizena, susu, mentega, telur, gula serta parutan kelapa langsung memenuhi lidah. Begitu lembut hingga mirip fla dengan cita rasa manis-gurih karena tambahan parutan halus kelapa yang menyebar. Bercampur dengan rasa keju yang gurih, kontradiksi rasa klappertart yang disajikan dingin dalam cup ice cream ini begitu yummy. Apalagi saat siang dengan panas Matahari menghajar tubuh, dinginnya klappertart benar-benar menggoda untuk dinikmati.

Ali mengatakan satu cup klappertart dingin hanya dihargai Rp5.500. Bagi mereka yang tak ingin repot harus keluar rumah untuk klappertart, kue ini bisa disimpan dalam lemari pendingin antara 7-10 hari. Tak bisa lebih lama karena klappertart tak menggunakan pengawet.

Ali Husein mengatakan klappertart merupakan makanan khas Belanda sangat tinggi protein. Hal ini lantaran ada susu dan keju dalam adonan. “Kami menggunakan susu UHT sebagai campuran adonan dengan mempertimbangkan rasa dan kandungan gizinya,” ujar dia, belum lama ini. Ultra-high temperature-treated sendiri sebagai mana diketahui merupakan susu yang dipanaskan dalam suhu 140° C selama dua detik yang kemudian langsung dimasukkan dalam karton kedap udara. Susu ini dapat disimpan untuk waktu yang lama.

“Susu sangat baik untuk mencegah osteoporosis, tekanan darah, kerusakan gigi serta berbagai manfaat lain. Oleh sebab itulah klappertart bisa dikategorikan sebagai jenis makanan sehat. Tidak perlu khawatir juga karena camilan ini tidak mengandung bahan pengawet,” jelasnya. Tak hanya itu, Ali menambahkan, topping blueberry serta strawberry juga menyehatkan karena 50%-nya dibuat dari buah asli sementara sisanya barulah selai untuk memberikan aroma khas yang melezatkan kue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya