SOLOPOS.COM - Peserta Festival Kudapan Anti Stunting saat menyiapkan hidangan karya mereka. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Kegiatan Festival Kudapan Anti Stunting menjadi salah satu upaya yang dilakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW Salatiga untuk mencegah stunting.

Kegiatan ini digelat di Rumah Noto UKSW, Salatiga, Rabu (9/11/2022). Kegiatan ini menjadi lanjutan program kolaborasi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan Kemendikbud Ristek Dikti dalam rangka pendampingan dan penguatan masyarakat dalam pencegahan stunting.

Ditemui di sela-sela acara, Drs. Daru Purnomo, M.Si., selaku koordinator menyebut kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang sejalan dengan program percepatan penurunan dan pencegahan stunting.

Daru menyebut Salatiga menargetkan 2024 zero stunting. Untuk menuju ke arah itu, tim yang dipimpin Daru Purnomo di bawah naungan Biro Pengabdian Masyarakat (BPM) UKSW menggandeng sejumlah lembaga.

Baca Juga: Ketahui Beda Anak Berpostur Pendek dan Stunting

Disebutkan Daru, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Salatiga, serta Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Salatiga.

“Program kali ini sekaligus juga kerja sama dengan kegiatan Pembelajaran Lapangan Terpadu [PLT] di UKSW, dimana tahun ini diikuti mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi [Fiskom] dan Fakultas Psikologi, kurang lebih sejumlah 350 mahasiswa. Melalui Pengmas ini ada tiga program yang dilakukan. Dua diantaranya telah berjalan yakni edukasi dan sosialisasi stunting, penguatan dan pendampingan kader, serta yang sekarang kita lakukan adalah pendampingan kader dasar yang ada di lima Kampung KB [Keluarga Berencana],” ujarnya.

Dijelaskan dosen Fiskom ini bahwa hampir semua kelurahan di Salatiga memiliki kasus stunting. Lima kelurahan yang kampung KB-nya hadir saat ini menjadi pilot project sehingga diharapkan dapat menjadi model dan ditiru oleh kelurahan lainnya.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting di Jateng, FKIK UKSW Salatiga Dampingi 10 Desa di Boyolali

“Ini jadi kampung percontohan dan diharapkan nantinya ditularkan ke 23 kelurahan lain di Salatiga. Setelah kegiatan ini, tim tetap akan mendampingi karena tim ini termasuk dalam komunitas rembug stunting Salatiga. Ini terus dilakukan sampai 2024, yang ada di bawah komando Bappeda,” tegas Daru.

Terkait keterlibatan mahasiswa PLT dalam kegiatan ini Daru ingin menekankan agar ke depan mahasiswa lebih peduli terkait kasus stunting, sehingga seluruh mahasiswa yang diturunkan turut menangani percepatan penurunan stunting. Para mahasiswa ini, lanjutnya, juga tergabung dalam mahasiswa Peduli Stunting atau Mahasiswa Penting.

Kreativitas Kudapan Bergizi

kudapan stunting
Dewan Juri saaat melakukan penilaian Festival Kudapan Anti Stunting. (Istimewa)

Adapun dalam festival kudapan ini, hadir sejumlah kader dari lima kampung KB dari kelurahan Blotongan, Kecandran, Kauman Kidul, Tingkir Lor, dan Kumpulrejo. Masing-masing mendemonstrasikan kudapan yang mengandung gizi sehingga dapat mencegah stunting.

Tiga juri hadir untuk memberikan penilaian atas kudapan yang dimasak oleh para peserta. Ketiga juri tersebut yakni Kepala DP3APPKB Yuni Ambarwati, perwakilan dari UKSW dr. Jodelin Muninggar, M.Sc., serta perwakilan dari Persatuan Gizi Salatiga dr. Iecha.

Baca Juga: BPM UKSW Salatiga Kerja Sama dengan Panti Pelayanan Sosial Anak, Ini Tujuannya

Komponen penilaian terdiri atas tampilan, rasa, penyajian, harga, kandungan gizi, hingga kreativitas resep.

Berbagai kudapan dengan kandungan gizi tinggi seperti steak tempe dan lele, susu madu jeli, nasi telur gulung daun kelor, dragon fruit smoothies, sup anting rambutan, buko pandan, hingga puding susu kedelai ubi ungu disajikan oleh peserta.

Berhasil keluar sebagai juara yakni tim kampung KB kelurahan Kumpulrejo diikuti secara berturut-turut oleh Kecandran, Blotongan, Tingkir Lor, dan Kauman Kidul.

Yuni Ambarwati mengapresiasi UKSW secara khusus tim pengabdian masyarakat yang telah berkontribusi menurunkan kasus stunting di Salatiga.

Baca Juga: Bulog Punya Beras Bergizi Pencegah Stunting, Bisa Dibeli Offline atau Online

Dirinya berharap kegiatan dapat berlanjut serta pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh para kader setelah mengikuti lomba dapat dipraktekan dalam keseharian.

“Sangat bagus ya, dari kegiatan ini muncul berbagai masakan dengan bahan lokal dan sederhana namun memiliki kandungan gizi tinggi guna meningkatkan kesejahteraan keluarga,” imbuhnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya