Ah-tenane
Kamis, 18 Oktober 2012 - 10:00 WIB

Kudanan Shower

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Minggu, 30 September 2012 lalu, Jon Koplo, guru sebuah SMA swasta di Solo ini mengantarkan ibunya, Lady Cempluk, menengok omnya, Tom Gembus, yang sedang mondok di sebuah rumah sakit swasta top markotop di Semarang. Karena ibunya sudah sepuh alias mbah-mbah, maka Koplo harus ekstra hati-hati mengawalnya, termasuk ketika menjalankan mobil dari Solo ke Kota Lumpia tersebut. Tapi ada saat tertentu ketika Jon Koplo tidak bisa mengawal, yakni ketika masuk kamar mandi.

Sampai di rumah sakit, Mbah Cempluk tak henti-hentinya mengagumi fasilitas rumah sakit yang seperti hotel berbintang itu, apalagi suasana kamar perawatan sangat nyaman, ada AC, TV, kulkas, tempat tidur serba otomatis dan sofa yang empuk.

Advertisement

“Wah, rumah sakit kok apike kaya ngene. Jan penak tenan neng kene ya, Mbus?” kata Mbah Cempluk.

Penak piye Yu, nek ora lara aku ya wegah rene,” jawab Gembus.

Suasana yang suejuk itulah akhirnya membuat Mbah Cempluk tak kuat ngampet hasrat untuk buang air kecil. Nah, di sinilah kisah lucu itu terjadi.

Advertisement

Setelah ditunggu hampir sepuluh menit, Mbah Lady Cempluk baru njedhul dari kamar mandi sambil memegang kepalanya yang basah kuyup. “Asem-ik, aku kesiram banyu udan!” sambatnya.

Hla pripun ta kok saget kesiram?“ tanya Koplo.

Bar setor, aku nggoleki cidhuk kok ora ana. Terus aku muter kran ledheng, eee hla kok ujug-ujug mak sooor, ana banyu nggrojog seka ndhuwur,wadul Mbah Cempluk dalam kondisi thili-thili dengan tubuh njedhindhil kedinginan.

Advertisement

Tak pelak. Semua yang ada di ruangan termasuk Tom Gembus yang sakit pada ngguyu-ngguyu mesakake. Maklum, saat itu Mbah Cempluk tidak membawa salin.

 

FX Triyas Hadi Prihantoro, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif