Kucing garong

Bulan Puasa lalu, sejumlah warga RT 3/RW XI, Gayamsari, Sukoharjo mengadakan acara buka puasa bersama di salah satu rumah makan pemancingan di daerah Tawangsari. Di bawah komando Pak RT Tom Gembus, berangkatlah rombongan ke pemancingan dan sampai di sana menjelang Maghrib.
Sambil menunggu azan, Jon Koplo didaulat mengisi Kultum sekaligus ngimami Salat Magrib nanti. Kebetulan, menu pecel lele, kakap bakar dan minuman telah disajikan lengkap di gubug lesehan oleh pelayan.
Azan pun terdengar. ”Alhamdulillah, sekarang saatnya minum dulu untuk mbatalke pasa, terus Salat Magrib sekalian biar nanti dhahar-nya tidak kesusu,” saran Jon Koplo sambil menutup Kultum.
Setelah wudu, Salat Magrib pun dimulai. Karena tempatnya terbatas, maka makanan yang sudah tertata di gubug lesehan itu disingkirkan jadi satu di dekat imam agar tempatnya cukup untuk salat berjamaah.
”Allaaahu akbar…” Jon Koplo memulai bacaan Al-Fatihah.
Tiba-tiba tanpa diundang datanglah seekor kucing dan beberapa temannya menghampiri sajian makanan yang terletak di dekat imam.
Semula Jon Koplo tak mempedulikan. Namun ketika beberapa ekor lele dan kakap sempat diusungi kucing, Koplo mulai terusik dan waswas.
”Hesh…! Ssst…! Ssstt…! Husss…!” hardiknya sambil mengayun-ayunkan tangannya. Pak Tom Gembus dan jamaah lainnya yang semula salatnya khusyuk jadi kacau setelah melihat pokal gawe Jon Koplo yang ingin melindungi pecel lelenya dari jarahan kucing garong. Ha-ha-ha-haaa… Semua pun jadi ikut tertawa.
”Sudah. Daripada kedhisikan kucing garong, ayo makan dulu saja,” kata Pak RT memberi komando. ”Lebih baik makan sambil mikir salat daripada salat tapi mikir makanan,” sentilnya. Sambil tertawa terbahak-bahak semua warga akhirnya menyantap dahulu sajian buka puasa, baru dilanjutkan salat Magrib.
Apa tumon, mbatalke pasa kok dilanjutkan mbatalke salat gara-gara kucing ikut berbuka.  Kiriman Annisa Siwi Anggrahini, Perum Korpri C32 RT 03/XI, Gayamsari, Sukoharjo

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi