SOLOPOS.COM - Rektor UMS yang juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta dan Badan Pembina Harian ITS PKU Muhammadiyah, Sofyan Anif, memberikan materi dalam kajian rutin di Bulan Ramadan, di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Rabu (27/4/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Melalui rangkaian kegiatan yang digelar selama Ramadan, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta berharap bisa memperkuat iman dan derajat takwa seluruh warga kampus.

Beberapa kegiatan yang digelar mulai dari kajian rutin hingga kegiatan berbagi.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti, mengatakan selama Ramadan 1443 Hijriah ini banyak kegiatan yang digelar di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

“Tema kegiatan Ramadan tahun ini adalah Puasa Untuk Memperkuat Iman dan Meraih Derajat Takwa. Salah satu kegiatannya adalah seri kajian Ramadan yang dilakukan sepekan sekali,” kata dia, Rabu (27/4/2022).

Selain kajian rutin, ada pula kegiatan mengaji dengan tema one day one juz yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kajian di semua civitas academica ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Belum lama ini ITS PKU Muhammadiyah Surakarta juga menyelenggarakan pembagian santunan kepada anak yatim dari pantia asuhan di Solo.

“Kami juga kembangkan kegiatan mahasiswa yang kami arahkan untuk pengembangan kegiatan Ramadan. Seperti webinar dan sebagainya. Ada juga pembagian takjil buka puasa yang bukan hanya oleh mahasiswa tapi juga dari civitas academica,” lanjut dia.

Pada Rabu (27/4/2022) sore kemarin juga digelar kajian untuk seri terakhir dalam Ramadan ini. “Kami menghadirkan Profesor Sofyan Anif, yang merupakan Rektor UMS yang kebetulan juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta dan Badan Pembina Harian ITS PKU Muhammadiyah Surakarta,” lanjut dia.

Weni berharap dengan semaraknya kegiatan Ramadan tahun ini bisa memperkuat iman dan meraih derajat ketakwaan lebih tinggi untuk seluruh mahasiswa dan civitas academica ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Sementara itu dalam kajian tersebut, Sofyan menyampaikan materi dengan tema Spirit Ramadan untuk Meningkatkan Profesionalisme.

“Ramadan itu kan sering disebut Syahrul Mubarok, Syahrul Nikmah. Tapi yang menjadi tren saat ini, sebagian ulama mengatakan Ramadan juga sebagai Syahrul Tarbiah atau Bulan Pendidikan,” kata dia.

Menurut Sofyan, dalam konsep pendidikan ada input, proses dan output. Dalam hal ini yang menjadi input adalah orang-orang beriman. Prosesnya tidak lain adalah puasa. Sedangkan output adalah orang yang bertakwa.

Disebut Bulan Pendidikan sebab Ramadan dalam sebulan menjadi sebuah madrasah atau semacam sekolah dengan kurikulum yang sudah ada.

“Kurikulumnya seperti dimulai sahur, mengakhirkan sahur pada jam yang sudah ditentukan. Kemudian mulai subuh sesudah imsak, tidak boleh makan dan minum sampai menjelang berbuka. Setelah Isak ada salat tarawih, dan sebagainya,” jelas dia.

Selama berpuasa juga tidak hanya menahan makan dan minum, tapi juga menahan dari aspek psikologi atau kejiawaan. Di saat Ramadan, seorang muslin diminta untuk bersabar, tidak bicara yang tidak baik dan sebagainya. Di sisi lain diharapkan untuk memperbanyak sedekah.

“Harapannya agar timbul empati, bisa merasakan orang yang kelaparan itu seperti apa. Kemudian muncul taawun atau tolong-menolong,” jelas dia.

Kenapa Ramadan dikaitkan sebagai semangat meningkatkan profesionalisme? menurut Sofyan, momentum yang paling efektif, efisien dan murah untuk meningkatkan ketakwaan adalah lembaga madrasah yang disebut Ramadan.

“Itu yang kemudian memberikan jaminan, bagi orang yang menjalankan akan mampu membangun jati dirinya menjadi individu yang berkarakter lebih baik, jujur, disiplin, bisa bekerja sama, amanah, suka menolong dan sebagainya. Ternyata Ramadan juga meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. Sebab Alquran turun di bulan Ramadan. Pertama turun adalah ayat Iqra atau bacalah. Ini mengandung demensi keilmuan. Bekerja kalau dilakukan dengan semangat keilmuan itu namanya profesional. Jadi semangat Ramadan juga semangat bekerja lebih profesional. Kira-kira seperti itu menurut saya,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya