SOLOPOS.COM - ilustrasi (sciencedaily.com)

ilustrasi (sciencedaily.com)

JOGJA—Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyebut pencemaran udara di Kota Jogja sudah melampaui batas baku mutu keamanan udara untuk kesehatan masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lembaga ini bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mendesak Pemerintah Kota Jogja segera memberikan tindakan nyata perbaikan kualitas udara dimulai dari pemberian fasilitas pejalan kaki.

Direktur eksekutif KPBB Ahmad Safrudin ditemui di kantor Walhi Sabtu (11/2) siang, menjelaskan kondisi pencemaran udara di Kota Jogja saat ini sudah berada di atas baku mutu sesuai standar WHO.

Dia menyebut, sesuai data yang dilansir Kementerian Lingkungan Hidup kandungan pencemaran udara di Kota Jogja sudah mencapai 105 micro gram per meter kubik. Ukuran tersebut, menandakan sudah berada pada atas baku mutu yang ditetapkan WHO.

Standarisasi baku mutu udara menurut WHO 50 micro gram per /meter kubik dengan kandungan partikel debu. Standarisasi itu, ditetapkan dengan pertimbangan dampak kesehatan bagi masyarakat pengguna udara.     “Jika kondisi udara sudah melampaui batasan itu maka bisa dikatakan berbahaya bagi masyarakat,” jelas Ahmad.

Dia menjelaskan ada lima upaya perbaikan pencemaran udara yakni peningkatan kualitas bahan bakar, penggunaan jenis kendaraan rendah emisi, memperbaiki managemen lalu lintas, standarisasi emisi dan penegakan hukum.

Safrudin mengatakan, salah satu hal yang bisa segera dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan kualitas udara saat ini ialah memulai perbaikan managemen lalu lintas. Perbaikan managemen, menurutnya tidak hanya melalui pengaturan kendaraan transportasi, namun juga aspek kesiapan fasilitas yang terintegrasi.

Direktur eksekutif Walhi, Suparlan, menilai Kota Jogja harus segera berbenah untuk pengendalian lingkungan khususnya udara. Perhatian pemerintah terhadap nonmotor cicle belum mendapat perhatian optimal. Saat ini kendaraan bermotor menyumbang nomor tiga pencemaran udara di Kota Jogja selain sampah industri.(Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya