Jakarta–Akses masyarakat terhadap pelayanan air minum dirasakan masih rendah. Hadirnya infrastruktur dalam sektor air minum dan sanitasi yang lebih baik  diperlukan.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Indonesia sudah mencapai jangkauan sanitasi air bersih. Tapi kualitas masih memprihatinkan,” kata Mantan Duta Besar Millenium Development Goals (MDGs) Asia Pasifik, Erna Witoelar, di Departemen PU, Jalan Pattimura, Jakarta,  Rabu (3/5).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Erna, banyak negara terutama di kawasan Asia yang sudah memiliki target untuk menjangkau seluruh sanitasi. Jangkauan seluruh ini diperuntukkan bagi seluruh wlayah untuk jangkauan air bersih maupun kualitas serta sanitasinya.

Untuk mencapai target, kata dia, masyarakat harus menjaga kebersihan sumber daya air. Pemeliharaan sumber daya air terutama dengan menjaga  kebersihan dengan tidak BAB (buang air besar) sembarangan.

“Untuk sampai menjangkau kebersihan aliran air dari hulu sampai ke masyarakat itu sangat penting. Air dari hulu mengalir harus diperhatikan,” ujarnya.

Pemeliharaan kebersihan air salah satunya dengan penghijauan. Salah satu wilayah yang sudah dijadikan contoh antara lain di hulu sungai Sunter.

Senada dengan hal tersebut, pemerintah hingga kini bekerjasama dengan mitra kerjanya melakukan konsep pengembangan kawasan di bidang penyediaan akses air minum dan sanitasi. Konsep tersebut untuk pengembangan kawasan yang lebih baik dan ramah lingkungan.

“Kami mengundang 6 pemerintah lokal daerah untuk mengidentifikasi masalah tersebut,” kata Sustainable Development dan Social Responsibility Director PT Tirta Investama Danone Aqua Yann Brault.

Daerah tersebut antara lain, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kota Medan, Kota Bekasi dan Solo.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi