SOLOPOS.COM - Pesepak bola Timnas Indonesia meluapkan kegembiraan setelah mengalahkan Thailand pada final I AFF Suzuki Cup 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Solopos.com, GIANYAR — Babak belur. Ungkapan ini agaknya pas menggambarkan kondisi Timnas Indonesia di awal persaingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Grup G.

Setelah kalah menyakitkan dari Malaysia dengan skor 2-3 di laga pembuka kualifikasi, Tim Garuda gagal bangkit. Gavin Kwan Adsit dkk. justru hancur lebur setelah dibekap Thailand dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan total delapan kali kemasukan tanpa sekalipun mencetak gol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laga pekan keempat melawan Vietnam diyakini bakal menjadi indikator nasib Indonesia dalam persaingan di Grup G selanjutnya. Jika mampu mengalahkan The Golden Stars Warriors, julukan Vietnam, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (15/10/2019), Indonesia bisa merawat peluang lolos ke babak selanjutnya.

Sebaliknya, kekalahan bakal membuat Tim Garuda kian terperosok sebagai juru kunci dan harus segera melupakan mimpi Piala Dunia. Melihat sejarah pertemuan, Indonesia punya peluang pecah telur saat menjamu Vietnam. Dilansir Sao Star, Vietnam belum pernah menang atas Indonesia dalam sebuah turnamen internasional sejak 23 tahun silam.

Kali terakhir Vietnam membekuk Indonesia adalah ketika unggul 3-2 dalam perebutan peringkat ketiga Piala AFF 1996 di Singapura. Menariknya lagi, Vietnam belum sekalipun memetik kemenangan dalam sembilan lawatannya ke Tanah Air sejak 1962.

Namun Simon McMenemy tampaknya enggan gegabah dan terlalu jemawa melihat deretan statistik itu. Pelatih Timnas berkebangsaan Skotlandia ini mengingatkan bahwa Vietnam sudah banyak berubah beberapa tahun terakhir. Hal itu dibuktikan dengan menahan Thailand 0-0 serta menggebuk Malaysia 1-0 di dua laga awal kualifikasi.

Mengacu pot pembagian grup, Vietnam merupakan tim terbaik kedua setelah UEA di Grup G. “Mereka belum kebobolan dalam dua pertandingan, punya pemain muda dan berani. Vietnam tim yang sulit dikalahkan, berbeda dengan Vietnam 2010. Saat itu mereka gampang ditebak, cenderung main bola-bola pendek yang cepat,” ucap McMenemy dilansir Detik, Senin (14/10/2019).

Indonesia sendiri masih memiliki masalah di semua sektor. Ketika lini belakang tak kunjung beres, lini depan pun menunjukkan kecenderungan yang kurang menggembirakan. Sejauh ini Timnas masih ketergantungan pada sosok Alberto “Beto” Goncalves.

Sejak ditangani McMenemy, Beto memborong tujuh dari 11 gol yang diciptakan Timnas. Dua gol yang dicetak Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 juga milik Beto. Lini serang Indonesia berpotensi mandul apabila kembali terpaku pada sosok Beto. Apalagi Vietnam berencana memberikan perhatian lebih pada striker Madura United itu.

Pelatih Vietnam, Park Hang-seo, menyebut Beto dan Irfan Bachdim menjadi dua pemain paling diwaspadai timnya. Park optimistis mampu merebut tiga poin di markas Indonesia. “Uni Emirat Arab menang 5-0, Thailand menang 3-0. Dua tim ini memiliki banyak gol. Kami juga siap menang,” ucap Park dilansir 24h.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya