SOLOPOS.COM - Argentina (JIBI/REUTERS/Marcos Brindicci)

Kualifikasi Piala Dunia akan menyajikan laga Argentina vs Peru.

Solopos.com, BUENOS AIRES — Bukan kali ini saja, Argentina harus bertanding melawan Peru untuk menentukan lolos atau tidak mereka ke panggung Piala Dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

La Albiceleste sebelumnya pernah tiga kali berduel dengan Peru pada laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol. Jadi, pertarungan di Estadio Alberto Jose Armando, Buenos Aires, Jumat (6/10/2017) pukul 06.30 WIB, bakal menjadi kali keempat dalam sejarah penentuan nasib tim berjuluk La Albiceleste tersebut.

Rivalitas sengit Argentina kontra Peru di Kualifikasi Piala Dunia dimulai sekitar 48 tahun silam, tepatnya pada 31 Agustus 1969. Saat itu, kedua tim harus berduel untuk menentukan nasib lolos ke Piala Dunia 1970 Meksiko. Sayangnya, Argentina mengalami cerita pilu gagal lolos ke Piala Dunia 1970 setelah hanya bermain imbang 2-2 kontra Peru.

Namun dalam dua pertemuan krusial berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia, Argentina menjadi tim yang tertawa di akhir laga. La Albiceleste bersama Diego Maradona bermain imbang 2-2 pada 30 Juni 1985. Hasil seri itu sudah cukup membawa Argentina lolos ke Piala Dunia Meksiko 1986. Peru sebenarnya masih berpeluang di zona play-off. Sayang, mereka disingkirkan Chile.

Sekitar 24 tahun kemudian, Argentina kembali menggagalkan mimpi Los Inchas, julukan Peru, untuk tampil di panggung sepak bola antarnegara terbesar di planet ini. Jika sebelumnya Maradona yang menjadi ruh Argentina, kali ini Lionel Messi yang memimpin Argentina memastikan lolos ke Piala Dunia dengan menundukkan Peru.

Messi dkk. menang dengan skor 2-1 berkat gol krusial Martin Palermo pada menit ke-90+3 pada 11 Oktober 2009. Hasil itu membuat Argentina bisa menghindari play-off dan memastikan lolos otomatis ke  ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

“Anda bisa membandingkan [tiga pertemuan krusial sebelumnya] dengan kondisi sekarang. Kami harus menang agar bisa menentukan nasib dengan tangan sendiri. Ini harus benar-benar diwujudkan,” jelas General Manager Argentina, Jorge Burruchaga, seperti dilansir Fifa.com, Rabu (4/10/2017).

Burruchaga menjadi bagian skuat Argentina ketika bertemu Peru pada kualifikasi Piala Dunia 1986. Setelah terancam tersingkir di kualifikasi, Argentina justru mulus saat menapaki putaran final dan akhirnya menjadi juara Piala Dunia 1986.

“Saya lebih baik bermain di putaran final Piala Dunia ketimbang melawan Peru di kualifikasi. Itu benar-benar bikin stres. Di putaran final, saya main melawan Meksiko dan Italia, hasilnya bagus,” jelas  Burruchaga.

Lionel Messi dkk. memang tak boleh menyepelekan Peru. Dalam pertemuan terakhir kedua tim, Angel Di Maria cs. ditahan imbang dengan skor 2-2 di Peru pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol, Oktober tahun lalu. Argentina harus semakin waspada karena Peru merupakan salah satu pesaing langsung mereka untuk lolos ke Rusia, venue Piala Dunia 2018, tahun depan.

Saat ini, Argentina hanya berdiri di posisi kelima (zona play-off) dalam dua laga tersisa di kualifikasi. Sementara Peru berada satu tangga di atas Argentina. Kedua tim sebenarnya mengoleksi poin sama, masing-masing 24 poin. Namun, Peru berhak di atas Argentina karena produktivitas gol yang lebih baik. Padahal, hanya empat tim teratas yang lolos otomatis ke Piala Dunia 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya