SOLOPOS.COM - Claudio Bravo (JIBI/Reuters/Andrew Couldridge)

Kualifikasi Piala Dunia 2018 jadi ajang pembuktian diri Claudio Bravo.

Solopos.com, BUENOS AIRES — Karier kiper Manchester City, Claudio Bravo, di musim ini bak roller coaster. Eks kiper Barcelona itu sempat dibela mati-matian oleh Pelatih City, Josep “Pep” Guardiola, untuk menjadi langganan starter tim yang dibelanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski dihujani kritik, Guardiola seolah memasang kacamata kuda dan tetap memainkan Bravo sejak menit awal. Bahkan Guardiola rela melego kiper utama City sebelumnya, Joe Hart, ke Torino dengan status pinjaman.

Namun, kepercayaan Guardiola kepada Bravo tidak berlangsung lama. Bravo akhirnya mulai akrab dengan bangku cadangan. Guardiola lebih memilih memainkan kiper ketiga City, Willy Caballero, dalam beberapa kali kesempatan, khususnya di Liga Premier Inggris. Akhir-akhir ini, bahkan muncul rumor jika Guardiola menginginkan mantan rekan setim Bravo di Barcelona, Marc Andre ter Stegen ke Etihad.

“Saya orang pertama yang membuat catatan ketika saya tidak bermain bagus, atau ketika seseorang mencetak gol ke gawangku meski saat itu saya tidak sedang dalam performa terbaik,” jelas Bravo, seperti dilansir Espnfc.co.uk, Rabu (22/3/2017).

“Namun ketika orang-orang mulai bilang Claudio Bravo tidak bagus, ketika mereka mulai bertaruh saya akan dijual, ketika mereka bilang akan mencari kiper lain, saya harus belajar berdamai dengan hal-hal itu.”

“Saya akan ambil semua tantangan dan membuktikan apa yang sudah saya tunjukkan selama bertahun-tahun bersama tim nasional dan mengapa saya menjadi kapten di tim kami dan mengapa kami menjadi tim tersukses Chile selama 100 tahun lebih,” lanjutnya.

Ya, Bravo mendapatkan momentum untuk membuktikan kemampuannya kembali di bawah mistar meski dengan Timnas Chile. Hal itu akan dia tunjukkan ketika Chile bertamu ke kandang Argentina pada kualifkasi Piala Dunia 2018 di Buenos Aires, Jumat (24/3/2017) pukul 06.30 WIB. Bravo harus berduel dengan mantan rekan setimnya di Barcelona, Lionel Messi dan Javier Mascherano.

Sebelum hijrah ke Manchester City musim panas lalu, Bravo memiliki rekor apik dengan Barcelona, termasuk meraih titel Liga Spanyol dan Copa del Rey secara back-to-back. Bersama Chile, Bravo menggenggam trofi Copa America dua kali beruntun, masing-masing pada 2015 dan 2016.

Namun mimpi buruk seolah menimpa Bravo sejak hijrah ke Inggris bersama City. Pemilik 110 cap Timnas Chile itu membuat serangkaian blunder. Bravo hanya meraih enam clean sheet dalam 27 penampilan, sebelum posisinya digusur Caballero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya