SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kopenhagen–KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen akhirnya berakhir. Sejumlah negara maju sepakat untuk mengurangi emisi gas CO2 di negara masing-masing.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencapai kesepakatan dengan China, India, Afrika Selatan, dan sejumlah negara lainnya. Mereka mengklaim telah memperoleh sebuah perjanjian yang berarti dalam hal pengurangan emisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesepakatan itu adalah sebanyak 193 negara sepakat untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim, termasuk banjir hingga peningkatan ketinggian air laut. Selain itu, negara-negara maju juga sepakat memberikan dana dengan nilai total mencapai US$ 100 miliar bagi negara miskin untuk memerangi emisi pada tahun hingga tahun 2020.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, China dan AS sempat dikhawatirkan tidak akan mencapai kesepakatan untuk mengurangi gas emisi pada awal KTT. Padahal, keduanya adalah negara dengan penghasil emisi terbesar di dunia.

“Hari ini, lewat pertemuan multilateral antara Presiden Obama, Perdana Menteri Wen (China), PM Singh (India), dan Presiden Zuma (Afsel), sebuah perjanjian yang penuh arti telah tercapai,” kata pejabat AS seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/12).

Pejabat tersebut menegaskan, perjanjian tersebut belum secara konkrit menyatakan perang terhadap perubahan iklim. Namun sebagai langkah awal, patut dianggap positif.

“Tidak semua negara akan puas dengan setiap elemen. Tapi ini cukup berarti dan bersejarah untuk melangkah ke pondasi yang lebih besar,” tambahnya.

Namun, kesepakatan ini dinilai masih kurang memuaskan bagi para aktivis dan negara-negara Uni Eropa. Juru bicara Uni Eropa Pia Ahrenkilde Hansen mengatakan, hasil pertemuan masih jauh dari harapan semula.

“Tapi ini membuat harapan kita masih hidup,” lanjutnya.

Aktivis Greenpeace dari Inggris, John Sauven menambahkan, terlalu sedikit politisi yang mau melihat keadaan dunia saat ini. Seharusnya para pemimpin negara tersebut menyadari bahaya yang mengintai miliaran penduduk bumi.

“Kami tidak tahu apa yang akan diberikan oleh pertemuan Kopenhagen, tapi sepertinya tidak akan memberikan sesuatu yang dibutuhkan dunia,” ujarnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya