SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan pada Konferensi Perubahan Iklim (COP 21), di Paris, Perancis, Senin (30/11/2015) sore waktu setempat. (Setkab.go.id)

KTT Perubahan Iklim digelar di Paris, Prancis. Presiden Jokowi mengatakan Indonesia akan menurunkan 29 persen emisi.

Solopos.com, SOLO – Indonesia memiliki kondisi geografis yang rentan terhadap perubahan iklim; dua per tiga wilayah terdiri dari laut, memiliki 17 ribu pulau, banyak di antaranya pulau-pulau kecil, 60% penduduk tinggal di pesisir, 80% bencana selalu terkait dengan perubahan iklim, Indonesia tetap berkomitmen untuk berkontribusi dalam aksi global menurunkan emisi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Indonesia berkomitmen m?enurunkan emisi sebesar 29% di bawah business as usual pada 2030 dan 41% dengan bantuan internasional,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menyampaikan Pernyataan ?Kepala Negara pada Konferensi Perubahan Iklim Dunia atau Conference of the Parties (COP) 21 UNFCCC di ruang Loire area Parc des Expositions du Bourget, Paris, Perancis, Senin (30/11/2015) sore waktu setempat.

Penurunan emisi itu, menurut Presiden Jokowi, akan dilakukan pada beberapa bidang. Di bidang energi misalnya, dilakukan dengan pengalihan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) ke sektor produktif, peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan hingga 23% dari konsumsi energi nasional tahun 2025, dan pengolahan sampah menjadi sumber energi.

Di bidang tata kelola hutan dan sektor lahan, lanjut Presiden Jokowi sebagaimana dilaporkan Setkab.go.id, Selasa (1/12/2015), dilakukan melalui penerapan one map policy, penetapkan moratorium dan review izin pemanfaatan lahan gambut, dan pengelolaan lahan dan hutan produksi lestari.

Sementara di bidang maritim, dilakukan dengan mengatasi perikanan ilegal/IUU Fishing, dan perlindungan keanekaragaman hayati laut.

“Upaya ini melibatkan seluruh masyarakat, termasuk masyarakat adat,” kata Presiden Jokowi.

Bagian dari Solusi
Presiden Jokowi yang berbicara dalam bahasa Indonesia mengatakan, sebagai salah satu negara pemilik hutan terbesar yang menjadi paru-paru dunia, Indonesia hadir di Paris, Perancis itu untuk menjadi bagian dari solusi.

“Sebagai salah satu negara pemilik hutan terbesar yang menjadi paru-paru dunia, Indonesia telah memilih untuk menjadi bagian dari solusi. Pemerintah yang saya pimpin, akan membangun Indonesia dengan memperhatikan lingkungan,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden juga mengemukakan, bahwa baru-baru ini, Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan gambut. El Nino yang panas dan kering, dan telah menyebabkan upaya penanggulangan menjadi sangat sulit. Namun Presiden Jokowi bersyukur karena hal itu dapat diselesaikan.

Menurut Presiden Jokowi, penegakan hukum secara tegas dilakukan, langkah preventif telah disiapkan dan sebagian mulai diimplementasikan, restorasi ekosistem gambut dengan pembentukan Badan Restorasi Gambut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya