SOLOPOS.COM - Pekerja mengangkat pupuk organik berbobot 25 kg dari truk besar ke truk kecil di depan gudang pupuk milik Harum Tani Sragen, Kamis (20/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN —Di saat pemerintah mencabut subsidi pupuk organik, giliran Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen yang memberikannya. Tapi KTNA Sragen tak sendirian.

Mereka bekerja sama dengan PT Djarum untuk memberikan subsidi pembelian pupuk organik kepada petani Sragen. KTNA Sragen membeli 20 ton pupuk organik yang disalurkan di 20 kecamatan. Mereka juga mengalokasikan sebanyak empat ton pupuk organik untuk  demonstration plot (demplot) atau lahan uji coba yang mereka buat di 20 kecamatan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pupuk organik tersebut didatangkan dari produsen pupuk organik Java Green, Jawa Timur. Pupuk organik tersebut diharapkan mampu mengembalikan unsur hara tanah sehingga berdampak pada tanaman padi yang subur.

Sekretaris KTNA Sragen, Muklis Ar Rosyiid, menerangkan kerja sama dengan PT Djarum ini merupakan tindaklanjut dari KTNA Expo 2022 yang digelar tiga bulan lalu. Dia menerangkan lewat program PT Djarum, KTNA bisa memberi subsidi pupuk organik kepada petani senilai Rp500/kg.

Dia menerangkan pupuk yang semestinya dijual Rp2.000/kg untuk kemasan 25 kg, oleh KTNA Sragen dijual Rp1.500/kg. “Dari kerjasama itu juga ada demplot tanaman padi dengan penggunaan pupuk organik tersebut sebanyak 4 ton yang dibagikan ke 20 kecamatan. Jadi setiap kecamatan nanti ada demplot pupuk organik seluas 3.000 meter persegi dengan jatah pemupukan sebanyak 2 kuintal,” jelas Muklis.

Baca Juga: Kementan Didesak Turun Tangan Atasi Masalah Pertanian di Sragen

Ketua KTNA Sragen, Suratno, menerangkan mulai 2022 ini tidak ada lagu subsidi pembelian pupuk organik dari pemerintah. Karena itu KTNA Sragen bergerak menggandeng PT Djarum berupaya menyediakan pupuk organik dengan harga terjangkau untuk petani.

“Setiap kecamatan nanti dikirim 1 ton pupuk organik plus 2 kuintal pupuk organik untuk demplot. Pupuk itu diserahkan ke kelompok tani atau gabungan kelompok tani. Sebanyak 1 ton pupuk organik itu cukup untuk 1 hektare tanaman padi atau 3 patok tanaman padi. Hari ini, pupuk organik itu didistribusikan ke 15 kecamatan secara bertahap,” ujarnya.

Suratno menerangkan pupuk organik itu masih tetap dibutuhkan meskipun petani menggunakan pupuk kimia. Pupuk organik dinilai mampu mengikat pupuk kimia. Dia menjelaskan pupuk organik itu tetap dibutuhkan minimal 5% untuk mengikat pupuk kimia, mengingat pupuk kimia bersubsidi tinggal urea dan NPK.

Promotor PT Djarum, Taurista Yogy S, menerangkan kerja sama pihaknya dengan KTNA ini sudah dimulai sejak KTNA Expo 2022 yang lalu. Dia mengatakan PT Djarum memang memiliki program untuk pertanian, salah satunya memberikan subsidi pupuk organik.

Baca Juga: Beli BBM Pakai Jeriken, KTNA Sragen Usul Surat Rekomendasi Diganti Kartu Tanir

Mereka menggandeng petani di Sragen karena konsumennya paling aktif di Sragen dan lokasi Sragen berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kami punya program Ramadan, peringatan kemerdekaan RI, dan karangtaruna membangun desa. Biasanya kami juga punya pasar happy, yakni program sembako bagi ibu-ibu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya