SOLOPOS.COM - Ketua DPR Puan Maharani (tengah), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tiga dari kanan), KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (dua dari kanan) dan sejumlah tokoh lainnya saat berada di KRI Alugoro-405 yang berlayar ke Teluk Jakarta, Senin (28/11/2022). (TNI AL)

Solopos.com, JAKARTA –  Tiga jenderal bintang empat dari tiga angkatan menjadi kandidat kuat calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang pensiun Desember 2022.

Ketiga jenderal tersebut masing-masing Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Presiden Joko Widodo akhirnya memilih KSAL Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI. Presiden mengajukan nama Yudo Margono ke DPR, Senin (28/11/2022).

Menariknya, saat Presiden memilih Yudo Margono, dua pesaing lainnya yakni Dudung Abdurachman dan Fadjar Prasetya tengah berada di kapal selam milik TNI AL.

Baca Juga: Rajin Perbarui LHKPN, Calon Panglima TNI Yudo Margono Berharta Rp11,3 Miliar

Dudung dan Fadjar beserta beberapa pejabat negara lainnya menerima penghargaan Brevet Kehormatan Hiu Kencana, sebagai tanda mereka menjadi warga kehormatan TNI AL.

Situs https://www.tnial.mil.id/, Senin, menuliskan selain Dudung dan Fadjar ada empat orang lainnya yang mendapat kehormatan serupa.

Mereka masing-masing Ketua DPR RI Puan Maharani, anggota 1 BPK N. Adhi Suryadyana, Kapolri Jenderal TNI Listyo Sigit Prabowo, dan Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.

Baca Juga: Yudo Margono Calon Panglima TNI, Dudung dan Fadjar Warga Kehormatan TNI AL

Penyematan brevet kehormatan dilakukan di dalam KRI Alugoro-405 yang tengah berlayar di sekitar Teluk Jakarta, Senin siang.

“Pemberian brevet kehormatan Hiu Kencana TNI AL kepada enam pejabat negara ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan dari TNI AL khususnya Satuan Kapal Selam kepada pejabat tinggi negara, TNI dan Polri, seluruh tokoh nasional, dan warga masyarakat yang telah memiliki jasa, perhatian, perjuangan, maupun pengorbanan khususnya kejayaan TNI Angkatan Laut, utamanya berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tulis situs resmi TNI AL, seperti dikutip Solopos.com, Senin malam.

Baca Juga: Profil Yudo Margono, Anak Petani Madiun yang bakal Jadi Panglima TNI

Disebutkan situs tersebut, Brevet Hiu Kencana merupakan simbol pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam, dalam taktik dan teknik peperangan bawah permukaan laut, yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan jiwa korsa bagi para pemakainya.

Demikian juga personel pengawak di kapal selam, memerlukan berbagai kriteria khusus yang harus dipenuhi, baik dari aspek fisik, kesehatan, kejiwaan dan kesamaptaan jasmani serta mampu bekerja sama sebagai team work yang solid.

Tuntutan kriteria ini, menjadi pembeda antara prajurit kapal selam dengan prajurit yang berdinas di tempat lainnya.

Baca Juga: Yudo Margono Jadi Calon Tunggal, Begini Mekanisme Pemilihan Panglima TNI

“Dengan penyematan brevet hari ini, maka Bapak Ibu akan menjadi bagian dari keluarga besar Korps Hiu Kencana Kapal Selam Indonesia, bersama 204 pejabat negara lain yang telah menyandang brevet yang sama,” ujar Laksamana Yudo Margono saat memberikan sambutan sesaat sebelum kapal menyelam.

KSAL menyampaikan dalam jajaran suatu Armada Laut, kapal selam memiliki karakter operasi yang berbeda dengan kapal perang pada umumnya.

Kapal selam bergerak secara mandiri, berada paling depan, senyap dan rahasia, dengan kehidupan awaknya yang penuh keterbatasan serta tidak banyak menikmati suasana di luar kapal.

Baca Juga: Profil Yudo Margono, Anak Petani Madiun yang bakal Jadi Panglima TNI

Namun demikian, kapal selam merupakan kunci keberhasilan sebuah operasi laut.

“Hal tersebut mensiratkan sebuah filosofi kehidupan, bahwa awak kapal selam adalah gambaran prajurit pemberani, percaya pada diri sendiri, tabah, fokus, tulus, tanpa pamrih, serta tidak memikirkan publikasi dan popularitas. Sehingga tergambar dalam semboyan mereka, Wira Ananta Rudira yang berarti Tabah Sampai Akhir,” pungkasnya.

Mengakhiri sambutannya, Laksamana Yudo berharap momen istimewa pada acara ini semakin menguatkan komitmen TNI AL dan para pejabat negara dalam membina dan membangun kemampuan satuan kapal selam yang kehadirannya senantiasa memberikan efek penggentar kepada musuh, dalam usaha mewujudkan TNI Angkatan Laut yang profesional, modern, dan tangguh.

Baca Juga: Yudo Margono Jadi Calon Tunggal, Begini Mekanisme Pemilihan Panglima TNI



Spesifikasi kapal selam KRI Alugoro-405 yang dikomandani Letkol Laut (P) Topan Agung Yuwono ini mempunyai panjang 61,3 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah permukaan air.

Alugoro mampu berlayar lebih dari 50 hari serta dapat menampung lebih dari 40 kru.

Berbeda dengan KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404. KRI Alugoro-405 adalah kapal selam pertama yang dirakit dengan skema alih teknologi (Transfer of Technology) antara Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering (DSME) Korea Selatan dengan industri pertahanan dalam negeri PT PAL Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya