SOLOPOS.COM - Penampakan semburan lumpur di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (29/2/2020). (Detik.com)

Solopos.com, GROBOGAN – Semburan lumpur setinggi 40 meter terjadi di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (29/2/2020). Semburan lumpur itu muncul dari lubang sumur bor di tanah milik panti asuhan dan pesantren Yayasan Yatama.

Begini kronologi lengkap munculnya semburan lumpur Grobogan menurut pengurus Yayasan Yatama, Kahar Muhroji, seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (1/3/2020):

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rabu, 26 Februari 2020

Pihak Yayasan Yatama mengebor tanah untuk membuat sumur sumber mata air. Tanah di bor sedalam 60 meter dan awalnya tidak ada tanda-tanda mencurigakan.

Ekspedisi Mudik 2024

Bakul Sayur Karanganyar Wisuda Bawa Bronjong Pengin Jadi Guru WB

Jumat, 28 Februari 2020

Petugas yang mengebor sumur mulai memasang paralon. Beberapa saat kemudian terjadi luberan di sekitar titik pengeboran. Kemudian muncul semburan lumpur.

Sabtu, 29 Februari 2020

Semburan lumpur muncul dari lubang sumur bor sekitar satu meter pada Sabtu (29/2/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Puncaknya, semburan lumpur semakin tinggi hingga mencapai 40 meter sekitar pukul 10.00 WIB.

Adapun cairan yang keluar dari lubang tersebut semakin pekat, berupa air, lumpur, pasir, dan batu. Namun, tidak menimbulkan bau yang menyengat.

Fenomena semburan lumpur Grobogan itu menjadi tontonan warga setempat. Sampai Sabtu sore cairan semburan semakin pekat.

Ekspedisi Mistis Sara Wijayanto Berburu Hantu di Kota Solo Ketemu Arwah Kelaparan

Lokasi semburan lumpur Grobogan itu pun telah dipasangi garis polisi agar tidak didekati warga.

“Saat ini lokasi semburan sudah diamankan pihak kepolisian dengan memberi garis polisi,” terang Kapolsek Purwodadi, AKP Sudarwati.

Munculnya semburan lumpur di Grobogan itu telah ditangani pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kepala BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih, mengatakan semburan itu dinilai berbahaya jika didekati warga.

“Jadi tidak hanya pasir yang keluar. Namun juga beberapa batu material yang ikut disemburkan dari dalam tanah. Untuk itu warg harus hati-hati,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya