SOLOPOS.COM - Petugas PMI bersama petugas medis lainnya membantu warga yang hendak rawat inap di Puskesmas Sambirejo, Sragen, lantaran diduga keracunan massal, Sabtu (29/4/2023) dinihari. (Istimewa/PSC 119 Sukowati)

Solopos.com, SRAGEN — Kronologi keracunan massal dengan jumlah korban sebanyak 280 orang hingga Sabtu (29/4/2023) per pukul 13.30 WIB di wilayah Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen diduga akibat makan paket punjungan hajatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Udayanti Proborini menerangkan kronologi keracunan massal itu berawal dari adanya warga yang mengeluh mual dan muntah serta diare yang datang ke Bidan Desa Jambeyan yang rumahnya sekarang menjadi Posko Kesehatan Jambeyan pada Jumat (28/4/2023) pukul 20.00 WIB. 

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Selang beberapa saat, kata dia, banyak warga berdatangan dengan keluhan yang sama. Setelah para warga ditanya, Udayanti mengatakan ada kecurigaan terhadap makanan punjungan orang yang punya hajat di wilayah Desa Jambeyan.

“Kemudian bidan desa sigap langsung koordinasi dengan Puskesmas Sambirejo. Kemudian puskesmas berkoordinasi dengan Muspika Sambirejo dan Dinkes Sragen untuk melakukan antisipasi penanganan. Kemudian pada Sabtu pagi dibuka posko dengan melibatkan desa di sekitar Jambeyan dan melibatkan ambulans desa, ambulans puskesmas, dan ambulans PSC 119 Sukowati,” ujar Udayanti, Sabtu siang.

Salah seorang warga korban keracunan asal RT017 Dukuh Gembol, Desa Jambeyan, Musithoh, 39, mengaku membaik setelah 15 kali buang air besar dan mual-mual. Musithoh sempat muntah tetapi tidak bisa mengeluarkan isi perutnya.

“Dalam satu rumah itu yang makan makanan punjungan itu ada empat orang, saya, dua anak saya, dan simbah. Tetapi untuk dua anak saya dan simbah tidak apa-apa dan cukup rawat jalan. Saya juga sempat obat jalan tetapi sampai di rumah muntah-muntah terus dan akhirnya oleh suami dibawa ke puskesmas,” ujarnya.

Perwakilan keluarga pemilik hajatan, Siswo Widodo, 63, saat ditemui wartawan, mengatakan paket makanan hantaran atau punjungan yang sudah diedarkan sebanyak 613 dus. 

Dia menerangkan punjungan itu dibagikan di wilayah Desa Jambeyan yang paling banyak, ada juga di Desa Sukorejo, hingga Dukuh Sidomukti dan Dukuh Lempong masuk wilayah Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

“Kalau dagingnya sebenarnya dibeli masih segar dari jagal di Sragen. Daging itu langsung dimasak sehingga tidak masuk kulkas. Dimasak terik. Kami tidak tahu kok ada yang mengeluh sakit. Yang mengeluh tidak hanya satu dua, tapi ada keluarga yang sakit, termasuk istri saya. Tapi yang rewang ikut makan juga enggak apa-apa,” terangnya didampingi istri pemilik hajatan, Sumarni.

Siswo mewakili warga yang punya hajatan mengaku prihatin dengan musibah keracunan massal itu. Dia berharap para warga kembali sehat semua.

Dia mengatakan imbauan dari Polsek, Koramil, dan Kecamatan akan dilaksanakan dengan tetap melanjutkan hajatan secara sederhana pada Minggu pagi. “[Kami mendapat imbauan] untuk makanan yang dihidangkan supaya lebih berhati-hati,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya