SOLOPOS.COM - Sampel nasi kotak yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Pucangsawit, Solo, dan Gondangrejo, Karanganyar. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SOLO – Puluhan warga di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo dan Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi korban keracunan massal.

Kasus ini diduga bersumber dari nasi kotak yang dibagikan saat buka bersama di Masjid At Tin, Pucangsawit, Sabtu (30/4/2022). Sekretaris RT 001 Kelurahan Pucangsawit, Suwarno, mengatakan awalnya korban keracunan itu mencapai 90 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebanyak 15 orang di antara korban itu sampai saat ini masih opname di rumah sakit (RS). Sementara sisanya telah pulang karena kondisi membaik setelah pemeriksaan.

“Jumlah yang dibawa ada 90 warga yang dibawa ke RS dari satu RW. Kebanyakan dari RT 001, kenapa? Karena paling dekat, sehingga undangannya paling banyak. Warga kemarin dilihat kondisinya, jika parah, nanti di rawat inap sejauh ini ada 15 orang, tapi mayoritas dipulangkan ketika kondisinya membaik,” ujar Suwarno saat ditemui Solopos.com, Senin (2/5/2022).

Salah satu warga setempat, Sahid, menceritakan kasus keracunan massal tersebut bermula saat warga mulai merasakan gejala sakit sehari setelah menyantap makanan yang diberikan saat buka puasa bersama.

“Ya awalnya buka bersama kemarin Sabtu [30/4/2022]. Kami dapat ayam bakar yang dibagikan ke warga satu RW. Tapi setelahnya ada yang mengeluhkan pusing, mual hingga lemas. Kami bawa ke Klinik Solo Peduli dulu,” ujarnya kepada Solopos.com, Minggu (1/5/2022).

Baca juga: Isi Nasi Berkat Penyebab Keracunan Massal di Pucangsawit Solo

Kasus keracunan massal di Pucangsawit, Solo, itu pun merenggut satu nyawa. Korban yang malang itu adalah pemuda berusia 20 tahun yang diketahui memiliki riwayat sakit jantung dan tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Korban ditemukan meninggal di rumah saat anaknya dibawa ke RS karena mengalami gejala yang sama.

Meluas ke Karanganyar

Kasus tragis itu pun meluas ke Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Sebanyak 17 warga Kricikan, Desa Rejosari, menjadi korban keracunan massal nasi kotak dari Pucangsawit, Jebres, Solo. Mereka mengeluhkan diare, pusing, hingga mual.

Sebagian dari korban tersebut merupakan anak-anak. Mereka adalah jemaah pengajian Masjid Al Amin Kricikan. Takmir Masjid Al Amin, Tukimin, 46, menuturkan tragedi keracunan massal terjadi pada Sabtu (30/5/2022) malam.

Saat itu para jemaah berjumlah belasan orang termasuk anak-anak yang mengikuti tadarus Al-Qurán di masjid. Kegiatan tadarus tersebut dilakukan setelah salat tarawih. Para jemaah berasal dari warga RT 002/RW 005 dan RT 003/RW 006 Kricikan.

“Waktu itu kami mendapatkan makanan dari ustad Yoga. Ustad Yoga membawa 15 nasi kotak setelah dari mengisi pengajian di Pucangsawit, Solo. Lalu dibawa pulang jemaah, termasuk saya,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com, di kediamannya pada Senin (2/5/2022).

Baca juga: Keracunan Massal Solo: 90 Warga Pucangsawit Jadi Korban, 15 Opname

Isi Nasi Kotak

Suwarno menyebutkan isi nasi kotak yang dibagikan dalam buka bersama itu adalah ayam bakar komplit. Adapun yang memasak adalah seorang warga yang sudah terbiasa mengolah makanan untuk hajatan.

“Satu kardus berisi satu nasi putih, ayam bakar satu potong, semangka, olahan dari warga sendiri, untuk masjid At Tin, yang masak juga sudah biasa untuk acara karena memang biasanya jualan soto,” imbuh Suwarno.

Lebih lanjut, Sahid mengatakan hidangan yang disajikan saat bukber itu dimasak oleh warga karena masjid memang membagi giliran untuk memasak buka bersama. “Yang masak warga juga, rumahnya di ujung gang depan. Untuk kenapa bisa sampai keracunan saya kurang tahu,” ujar Sahid.

Baca juga: Buntut Keracunan Massal di Pucangsawit, Ini Kata Kapolresta Solo

Nasi kotak yang dibagikan itu berisi ayam bakar komplit dengan sambal dan lalapan. Tukimin lantas menyantap nasi kotak tersebut untuk sahur pada Minggu (1/5/2022). Saat itu ia memakan nasi kotak bersama dua anaknya. Namun beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut, ia mengalami diare, pusing dan mual.

“Bolak-balik ke kamar mandi. Sampai badan lemas. Tapi anak saya tidak,” katanya.

Penyelidikan

Sampai saat ini kasus keracunan massal di Pucangsawit itu masih diselidiki Polresta Solo. Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, menyebut masih menyunggu hasil penyelidikan.

Baca juga: 17 Warga Gondangrejo Keracunan Massal Nasi Kotak dari Pucangsawit Solo

Saat ini, sampel makanan sudah dibawa ke Laboratorium Forensik milik Polda Jawa Tengah. Nantinya hasil tersebut akan diverifikasi dan dicocokkan dengan hasil visum kepada korban.

“Penyelidikan masih terus dilakukan jadi untuk sampel makanan yang diduga mengandung unsur beracun, saat ini juga sudah dibawa ke laboratorium Polda Jateng untuk diperiksa terkait untuk kandungan diduga makanan yang beracun, nanti kita sinkronisasi dari laboratorium forensik, dengan tubuh korban yang mengalami lemas ataupun diare,” ujar Ade kepada wartawan, Senin (2/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya