SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas kepolisian mengangkut kendaraan patroli milik Polresta Kupang Kota yang dibakar oleh sejumlah oknum TNI akibat perkelahian antara sejumlah anggota TNI dan anggota Polisi di Lai Lai Besi Kopan, Kota Kupang, NTT, Kamis (20/4/2023) dini hari. Akibat perkelahian tersebut satu unit kendaraan patroli terbakar, tiga unit motor rusak, dan tiga pos pengamanan dan pelayanan Idul Fitri 1444 Hijriah rusak. ANTARA FOTO/Gamaliel/Kh/YU

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah oknum anggota TNI dan Polisi terlibat perkelahian dan bentrok hingga mengakibatkan pembakaran mobil patroli Polri di Lai Lai Besi Kopan, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (20/4/2023) dini hari.

Selain satu unit mobil patroli polisi yang dibakar, bentrok tersebut juga mengakibatkan tiga unit motor rusak, dan tiga pos pengamanan dan pelayanan Idul Fitri 1444 Hijriah rusak. 

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Laksamana Muda (Laksda) Edwin mengatakan, kerusuhan yang terjadi di GOR Oepoi, Kupang berawal dari kegiataan kejuaraan futsal yang dilakukan oleh tim futsal Polda NTT melawan tim futsal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan, di mana kedua tim masuk ke final.

Pada saat pertandingan berlangsung, kedua tim memiliki skor yang sama yakni 4-4. Situasi pertandingan pun mulai memanas yang disebabkan oleh supporter kedua tim saling memberikan ejekan.

“Kemudian terjadi gol tambahan dengan kedudukan 5-4 untuk tim futsal P dan K Kabupaten Timor Tengah Selatan, inilah awal terjadinya kerusuhan. Pada waktu gol ke 5, salah saru supporter tim futsal Polda NTT turun ke lapangan dari tribun dengan meloncat,” ujar Edwin dalam konferensi pers yang dilakukan streaming, Jumat (21/4/2023).

Pada saat supporter turun, terdapat pengamanan yang dilakukan oleh 3 anggota Denpom 9/1 Kupang untuk menghalau supporter tersebut karena dikhawatirkan akan membuat kerusuhan di lapangan.

Pada kesempatan yang sama, petugas yang melaksanakan pengamanan dari Denpom 9/1 Kupang, tiba-tiba diserang dari arah belakang, yang diduga diakukan oleh salah satu oknum dari Polri pendukung tim futsal Polda NTT.

“Situasi dan kondisi di GOR Oepoi menjadi panas. Namun tindakan pengamanan bisa dilaksanakan, tetapi untuk supporter sendiri tidak bisa dikendalikan,” jelasnya.

Edwin melanjutkan, pada saat yang bersamaan, terdapat beberapa penonton yang mengambil video, dan mengedarkannya di media sosial.

Hal ini yang menyebabkan situasi menjadi lebih buruk, di mana pada akhirnya ada sekelompok orang tidak dikenal yang diduga adalah prajurit TNI yang mendatangi GOR pada pukul 22.30 WIT untuk melaksanakan penyerangan dan pelemparan botol-botol minuman kepada supporter pendukung tim futsal Polda NTT

“Berdasarkan laporan yang kami dapatkan, ada 4 [anggota] Polri yang terluka, kemudian ada 2 kendaraan roda 4 yang dirusak dan di bakar, serta ada 3 kendaraan roda 2 yang dirusak dan dibakar. Selanjutnya 2 kendaraan milik masyarakat juga dirusak,” ujarnya.

Sebagai informasi, kerusuhan yang terjadi di GOR Oepoi, Kupang, telah dikendalikan, dan pada Kamis pukul 10.00 WIT – 12.40 WIT telah dilaksanakan pertemuan pimpinan TNI dan Polri, bersama dengan pelaksana tugas Wali Kota Kupang, tujuannya untuk mencegah kejadian tersebut bertambah parah dan meluas. 

“Dalam pertemuan tersebut telah disepakati untuk masing-masing bagian menahan diri agar kerusuhan ini tidak bertambah parah dan meluas,” jelasnya. 

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Markas Besar TNI Beberkan Kronologi Kerusuhan Di GOR Oepoi, Kupang”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya