SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video bentrokan suporter di Jogja. (Twitter)

Solopos.com, SLEMAN – Konvoi sebuah kelompok suporter di Jogja berujung pada bentrok keesokan harinya, Rabu (1/12/2021). Konvoi itu dilakukan dengan menggembor-gemborkan motor.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah suporter terlibat bentrok di jalan Laksda Adisutjipto, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman, DIY, Rabu (1/12/2021). Situasi bentrokan ini pun mencekam sehingga membuat aparat kepolisian turun tangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang warga sekitar, Kokoh, mengungkapkan kejadian ini merupakan kelanjutan dari kericuhan yang berlangsung pada Selasa (30/11/2021) malam sekira pukul 21.30 WIB. “Dari BM [Braja Musti, kelompok suporter pendukung PSIM Jogja] ada yang jatuh, dikeroyok,” ujarnya seperti dilansir Harianjogja.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: PSIM Jogja Lolos ke 8 Besar, Seto: Salam untuk Mas Kaesang

Pada malam itu kelompok suporter dari PSIM melakikan konvoi dan melewati jalan Laksda Adisutjipto. Adapun pengeroyok menurutnya merupakan gabungan baik warga maupun kelompok suporter lain yang berbasis di wilayah tersebut. Kericuhan malam itu berhasil diredam setelah kedatangan polisi.

Ia mengungkapkan bukan kali ini saja kelompok suporter konvoi di wilayah itu dengan menggembor-gemborkan motor. Oleh karenanya membuat emosi warga maupun kelompok suporter lain yang berbasis di wilayah itu. “Kan di situ basisnya [suporter] PSS antara setelah jembatan sampai Amplaz [Ambarukmo Plaza],” ungkapnya.

Setelah kericuhan malam itu, diduga sebagai aksi balasan, kelompok suporter yang sama kembali konvoi di lokasi yang sama. Kokoh menyebut konvoi tersebut melibatkan cukup banyak orang, hingga memenuhi sepanjang jalan dari jembatan hingga simpang tiga UIN Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Mantap! Kalahkan Persipa, Persebi Jaga Rekor Menang di Liga 3 Jateng

Ia menceritakan rombongan ini datang sekira pukul 13.00 WIB dan langsung terjadi bentrok. “Warga sini rumahnya dibandemi yo ra trimo. Sampai nutup jalan, orang udah enggak berani jalan daripada kena botol. Karena mereka bawanya botol. Rata-rata gir, kayu, botol,” ungkapnya.

Di pihak warga ia juga mengakui ada yang membawa senjata bahkan senjata tajam. Bentrokan mulai mereda pukul 15.00 WIB dan berakhir sekira pukul 15.30 WIB. Ia menyesalkan adanya kejadian tersebut karena membuat pedagang di sekitar lokasi termasuk dirinya takut dan harus tutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya