SOLOPOS.COM - Ilustrasi Keranda (Okezone.com)

Solopos.com, MAGELANG -- Keberagaman budaya lokal yang dimiliki Indonesia beraspek di segala lini, mulai dari ragam seni abstrak dan kerajinan tangan, kuliner hingga mitologi. Berbicara mengenai mitologi tentunya ada kaitannya dengan misteri yang terkandung didalamnya.

Salah satunya mitologi yang ada di Magelang yang dikenal dengan sosok hantu Kromoleo. Dikenal sebagai hantu yang berwujud sebagai pengantar jenazah dan hantu ini sangat populer di kalangan masyarakat desa-desa di kawasan kaki Gunung Merapi.

Promosi Digitalisasi Berbasis Ekosistem Meningkatkan Daya Saing dan Adaptasi Pasar

Konon banyak pengalaman perjumpaan dengan sosok hantu keranda berjalan ini lengkap dengan rombongan pengantar jenazahnya oleh beberapa warga setempat. Salah satu saksi matanya adalah Puji Sri Rahayu, warga Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Baca Juga : Karyawan Pan Brothers Boyolali Unjuk Rasa Menolak Gaji dan THR Dicicil

Dilansir dari Liputan6.com, Kamis (6/5/2021), dirinya menceritakan bahwa dalam kepercayaan di kampungnya, jika wilayahnya dilewati  dengan sosok  Kromoleo ini berarti salah satu warganya akan mengalami sripah atau kematian.

Puji menceritakan bahwa penglaman dirinya menyaksikan sosok hantu ini saat sedang bersepeda motor menuju Magelang. Dirinya melewati sebuah jembatan dan dirinya melihat kerumunan yang membawa keranda.

Apa yang dilihat oleh Puji adalah sebuah penanda karena keseokan harinya ditemukan sebuah angkutan desa yang terjungkal di jembatan itu dan penumpangnya banyak yang tewas. Sebelumnya, Puji mendengar cerita tentang Kromoleo ini dari pamannya.

Baca Juga : Larangan Mudik Dimulai, Jalan Tol Layang MBZ Ditutup

Saat itu di kampung ada berita menyedihkan di mana salah satu warga meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jakarta dan langsung dibawa pulang ke kampung halaman desa. Puji menambahkan bahwa suasana desanya menjadi mencekam.

Seusai pemakaman, desa semakin sepi dan saat itu pamannya Puji baru pulang dari rumah saudaranya. Ia harus melewati depan rumah yang baru meninggal itu. Saat itu pamannya mendengar suara yang tidak jelas, seperti melafalkan sesuatu.

Saat itu paman Puji menengok ke belakang dan melihat sosok rombongan yang sedang menggotong  keranda mayat.  Bunyi suara itu seperti berkata ‘moleo…moleo…kromoleo. Pamannya puji juga sempat melihat keranda yang dibawa itu tidak ditutup kain dan terdapat mayat dibungkus kain putih

Baca Juga: Eks Lurah Gajahan Solo Dapat Dukungan Warga, Begini Tanggapan Keras Gibran

Pengiring keranda itu menggunakan jubah berwarna hitam dengan wajah pucat dan tatapan kosong. Pamannya Puji juga menjelaskan bahwa ada kepercayaan jika Kromoleo ini harus mengantar jenazah hingga perbatasan desa supaya tidak ada warga yang meninggal.

Sosok Kromoleo ini mirip juga dengan sosok Lampor yang mitosnya sangat populer bagi masyarakat di Temanggung. Dilansir dari Detik.com, sosok Lampor ini juga memiliki kemiripan dengan Kromoleo yang suka membawa keranda mayat.

Cerita Lampor ini kemudian diangkat dalam sebuah film berjudul Lampor,  Keranda  Terbang yang tayang di bioskop pada Oktober 2019.  Film ini dibintangi oleh Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti yang berperan sebagai pasangan suami-istri. Film ini diproduksi oleh Starvision Plus dan disutradarai oleh Guntur Soehardjanto  ini dirilis bertepatan dengan momen Halloween.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya